SUKOHARJO. Ruang transit yang biasanya dijadikan sebagai ruang tamu di DPRD Sukoharjo tiba-tiba hancur pada Rabu (24/3) pagi. Tidak ada korban dalam kejadian itu. Namun, rusaknya ruang transit itu sempat menghebohkan anggota dewan yang berada di tempat itu.
“Sebenarnya hari ini (Rabu-red) ada rapat Paripurna, tapi ditunda. Karena kalau tidak jadinya seperti apa,” kata Kabid Perlengkapan Sekretariat Dewan (Setwan), Rusdiono.
Selain itu, kata Rusdiono, ruang tersebut biasanya kalau rapat Raperda Paripurna sebelum dimulai digunakan sebagai jajaran Muspida untuk rapat. Informasi saksi menyebutkan hancurnya ruang transit itu diperkirakan pada pukul 08.00 WIB.
Saat kejadian itu, pada anggota Dewan mengaku merasakan seperti suara gemuruh dan saat dicari sumber suara ternyata ada di ruang transit. “Kemungkinan besar kerusakan tersebut dikarenakan kondisi bangunan yang sudah lama dan kemudian diperparah dengan rayap yang memakan fondasi bangunan,” jelasnya.
Rusdiono menambahkan, sepengetahuannya, sejak dulu memang kondisi bangunan sudah lama tidak diperbaiki, sehingga terjadi kerusakan seperti ini. “Nantinya kalau para jajaran pimpinan DPRD dan Kepala Sekwannya sudah ada kita akan melaporkan kejadian ini untuk segera diperbaiki,” jelasnya. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Baru beberapa bulan direhab, plafon ruang transit dewan ambrol
Sukoharjo (Espos). Belum satu tahun direhab, plafon ruangan transit di Gedung Dewan ambrol mendadak sehingga menimpa dan merusak hampir semua perabot yang berada di bawahnya, Rabu (24/3). Akibat kejadian itu, praktis ruangan transit kini tidak bisa lagi digunakan.Informasi yang dihimpun di tempat kejadian, ambrolnya plafon ruangan transit terjadi kurang lebih pukul 08.20 WIB. Beruntung ketika plafon runtuh, ruangan belum digunakan oleh anggota dewan sehingga ruangan tersebut dalam kondisi kosong serta masih terkunci.
Pada hari-hari aktif, ruangan transit biasanya digunakan untuk rapat fraksi, menerima tamu yang dari luar daerah yang berkunjung dalam kegiatan kunjungan kerja serta menerima masyarakat yang mengadukan nasib mereka.
Berdasar pantauan, ruangan yang berukuran kurang lebih 5×8 meter tersebut seluruh plafonnya runtuh. Belasan kursi, lemari serta hiasan yang berada di bawahnya pada Rabu pagi hingga siang kemarin akhirnya tidak bisa terlihat karena tertutup reruntuhan plafon.
Saat akan meliput, mulanya wartawan sempat mengalami kesulitan. Pasalnya, ruangan transit dalam kondisi terkunci. Sejumlah Satpol PP yang biasa berjaga di bagian depan Gedung Dewan juga tidak nampak. Bahkan ruangan sekretariat dewan (Setwan) yang biasanya penuh orang, mendadak dalam kondisi terkunci meski jarum jam baru menunjukkan pukul 13.30 WIB.
Ketua Komisi III, Sriyanto mengatakan, ambruknya plafon ruangan transit baru dia ketahui siang harinya. “Memang palfon ruangan transit ambrol. Kami juga tidak tahu apa sebabnya sebab setahu kami, ruangan itu baru direhab beberapa bulan lalu. Kenapa sekarang sudah rusak,” ujarnya. Sriyanto menambahkan, rehab ruang transit dilakukan di akhir 2009 lalu.
Sumber: Solopos Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar