jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 13 Januari 2009

Mega-Hidayat Ungguli SBY-Sultan


INILAH.COM, Jakarta. SBY bersaing ketat dengan Megawati dalam Pilpres 2009. Namun keduanya harus jeli memilih pasangan. Salah pilih, bisa keok. Jika Mega berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid maka bisa mengungguli SBY jika bersanding dengan Sultan HB X.

"Pasangan cawapres sangat menentukan pilihan responden untuk capresnya. Ternyata Megawati lebih unggul dibandingkan SBY jika cawapresnya Hidayat Nur Wahid," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid di Warung Daun, Jakarta, Selasa (9/12).

Apabila Megawati disandingkan dengan Hidayat, ujar Husin, persentase terbesar yang diraih sebesar 40,21%. Sedangkan untuk SBY memperoleh persentase terbesar jika disandingkan dengan Sultan, yakni 30,72%.

Hasil survei yang dilakukan oleh Puskaptis pada 24 November-4 Desember 2008 itu juga menunjukkan Mega memperoleh persentase lumayan bila dipasangkan dengan Sutiyoso sebesar 11,19%, Sultan 9,87%, Prabowo 10,01%, Din Syamsuddin 3,38%.

Sementara SBY, tutur Husin, jika berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapat 19,9%, Hidayat 12,07%, Soetrisno Bachir 8,67%, Sutiyoso 8,16%.

"Sepopuler apapun SBY, jika tidak memilih cawapres yang tepat, maka akan didahului oleh Mega," ujar Husin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar