Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Jazuli Juwaini, menyoroti dua hal yaitu kemungkinan menekan dan mengefisiensi biaya penerbangan sehingga dapat meringankan BPIH 2013 serta peningkatan kualitas pelayanan transportasi dan penerbangan haji.
“Komponen biaya ibadah haji yg paling besar adalah transportasi udara, jika bisa di-efisien-kan maka akan terjadi penurunan yang signifikan pada BPIH tahun ini(2013). Hal ini sangat mungkin karena tahun 2010 pernah terjadi penurunan BPIH yang sangat signifikan. Inilah yang sangat diharapkan oleh jamaah haji,” kata Jazuli.
Menurut Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk menurunkan biaya penerbangan. Pertama, mendorong agar maskapai penerbangan haji ditender dan dibuka ruang untuk berkompetisi antara airlines yang memenuhi persyaratan. Kedua, pemerintah agar berbicara dengan maskapai khususnya Garuda agar dapat melakukan sewa pesawat dalam jangka panjang (1 tahun) karena selama ini sewa hanya untuk dua bulan saja.
“Ketiga, Pemerintah dalam hal ini Menhub harus bicara hati ke hati dengan pihak maskapai Garuda yang notabene BUMN milik republik ini agar tidak mengambil profit atau keuntungan terlalu besar demi kepentingan jamaah yang juga warga republik ini. Ketika terjadi penurunan
biaya melalui Garuda maka semua maskapai harus ikut yang paling murah. Keempat, Pemerintah juga bisa berbicara dengan pihak-pihak terkait untuk menegosiasi biaya-biaya, misalnya dengan Pertamina untuk menurunkan biaya fuel (avtur) atau dengan Angkasa Pura untuk memberikan diskon khusus jasa bandara demi kepentingan penyelenggaraan haji yang menjadi hajat nasional ini,” usulnya semangat.
Dengan langkah-langkah taktis tersebut, Jazuli Juwaini optimis biaya penerbangan haji tahun ini bisa turun dan dipastikan BPIH juga akan turun mengingat 50 persen lebih komponen BPIH adalah biaya penerbangan. Politisi PKS ini semakin yakin akan penurunan BPIH karena proposal Menhub dan Dirjen PHU memprediksi biaya penerbangan pada angka USD 2.121 hingga maksimum USD 2.181, dibandingkan tahun lalu pada harga USD 2.200.
Meski biaya penerbangan dapat ditekan, Jazuli tetap berharap sama sekali tidak terjadi penurunan kwalitas, sebaliknya kwalitas harus semakin meningkat. “Kita berharap delay penerbangan tidak berulang, kualitas dan usia bus yang semakin baik sehingga tidak terjadi insiden bus terbakar seperti tahun lalu. Untuk itu Pemerintah harus aktif menaikkan posisi tawar untuk mendapatkan kualitas layanan terbaik dari Pemerintah Saudi,” tegas Jazuli.
Sumber: pks.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar