Oleh: Ustadz Abdullah Haidir
Ketika simpati demi simpati kau terima, tundukkan kepalamu, juga hatimu… hati-hati dengan kesombongan…
Ketika kemenangan demi kemenangan kau raih, tundukkan kepalamu, juga hatimu…. hati-hati dengan kelalaian…
Ketika harapan demi harapan dibebankan ke pundakmu, tundukkan kepalamu, juga hatimu…. hati-hati dengan kelengahan…
Ketika apresiasi demi apresiasi dialamatkan kepadamu, tundukkan kepalamu, juga hatimu… hati-hati dengan ketergelinciran…
Ketika ujian demi ujian dapat kau lalui, tundukkan kepalamu, juga
hatimu, … jangan abaikan evaluasi terhadap berbagai kekurangan dan
kekeliruan….
Ketika tugas-tugas berat semakin mendekatimu, hendaknya engkau semakin dekat dengan Tuhanmu…
Ketika tanggung jawab di pundakmu semakin besar, hendaknya engkau semakin serahkan kekuatanmu kepada Tuhanmu..
Ketika semua pandangan mulai tertuju kepadamu, ingatlah pandangan Tuhanmu yang tak putus kepadamu…
Betapa banyak orang yang tabah dengan kekalahan, namun jatuh dalam kemenangan…
Betapa banyak orang yang bertahan dalam kesempitan, namun tergelincir dalam kelapangan…
Betapa banyak orang yang ikhlas mengawali perjuangan, namun penuh perhitungan saat menggapai kejayaan…
Selamat untuk sebuah kemenangan, terus rapatkan barisan, ayomi semua kalangan dengan Allah sebagai tujuan...
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar