REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tidak hanya Partai Golkar yang terkena imbas dampak isu 'Mr A' yang dilontarkan Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan. Kader PKS pun juga ikut-ikutan kena getah. Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Aboe Bakar merasa ikut terganggu atas isu 'Mr A' yang dilontarkan Ramadhan Pohan kepada media beberapa waktu lalu, karena itu politisi Partai Demokrat itu harus kesatria mengungkap siapa yang dimaksudnya.
"Banyak konstituen yang bertanya apakah saya yang dimaksud 'Mr A' oleh Ramadhan Pohan, karena saya satu komisi dengan Nazaruddin (anggota FPD yang juga mantan Bendahara Umum DPP PD -red)," di Jakarta, Senin (6/6).
Terkait dengan berbagai pertanyaan itu, Aboe menambahkan, dirinya terpaksa harus menjelaskan satu persatu, bahwa 'mengobok-obok' partai lain bukanlah jalan perjuangan PKS sebagai partai dakwah dan ia tidak merasa sebagai 'Mr A' itu. Sebelumnya Ramadhan Pohan mengatakan bahwa ada politisi berinisial 'Mr A' yang sengaja mengobok-obok Partai Demokrat.
Namun anggota Komisi I DPR RI itu tidak mau membuka siapa orang yang dimaksudkannya itu. Aboe menyayangkan pola komunikasi politik yang dilakukan dengan menyebarkan benih fitnah seperti saat ini, akibatnya situasi politik semakin keruh dan tidak memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat.
"Dengan melempar inisial 'Mr A' sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kisruh Demokrat, banyak pihak yang bisa kecantol akibatnya, mungkin Abu Rizal Bakrie, Anis Matta, Akbar Tanjung, bisa juga saya Aboe Bakar Al Habsyi. Saya harap Ramadhan Pohan bisa bersikap Ksatria dengan menyebut langsung siapa orang yang dimaksud. Kami ini makan nangka saja enggak, masak harus kena getahnya?" ujarnya.
Atas kondisi internal Partai Demokrat itu, legislator PKS dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan tersebut juga menyampaikan keprihatinannya seraya berharap tidak ada pihak-pihak yang dikambing hitamkan atas persoalan tersebut. "Semoga Demokrat segera dapat menyelesaikan persoalan internalnya dan tidak ada orang luar yang dipersalahkan atas persoalan tersebut," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga mengemukakan harapannya para politisi akan semakin dewasa dalam berkomunikasi, sehingga tidak merugikan pihak lain untuk menyelamatkan citra partai. Selain itu, Aboe mengajak kepada para politisi untuk mengembangkan wacana dan komunikasi yang membangun untuk bangsa.
"Rakyat kelihatannya sudah capek dengan silat lidah kita, mari kita bangun wacana yang mencerahkan bagi bangsa ini. Koruptor dan mafia hukum masih menguasai negara ini, mari konsentrasi menangani persoalan bangsa jangan bikin statement yang isinya sampah saja," demikian Aboe.
Sumber: Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar