Pancasila adalah milik anak bangsa, bukan monopoli para elite. Demikian pandangan mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Karena itu ia meminta semua komponen bangsa, termasuk media sekali pun harus mengimplementasikan Pancasila.
Makna Pancasila, khususnya sila pertama Hidayat mengartikan supaya media tak mengembangkan berita yang tak sesuai prinsip Ketuhanan yang Maha Esa. "Misalnya fitnah," kata dia kepada sejumlah wartawan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).
Lalu penerapan sila kedua, kata Hidayat, media harus seimbang menyajikan berita. Karena dia menilai media selama ini cuma memberitakan sepihak saja. Sementara ruang hak jawab tidak diberikan.
Sedangkan sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, Hidayat menilai media kerap memberitakan yang bisa memecah belah bangsa. Lantas bagaimana tanggungjawab media dalam menjaga persatuan Indonesia?
Sementara sila keempat, Hidayat menyindir pemberitaan yang ditentukan pemilik media. Padahal, lanjut dia, sila keempat mensyaratkan adanya mekanisme permusyawaratan antara reporter dengan ruang redaksi.
Dan yang terakhir ia masih menyindir pemilik media. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tapi kesejahteraan reporter masih sangat kecil. Sedangkan, petinggi media begitu kaya raya, lanjut Hidayat. Ia mempertanyakan letak keadilan sosialnya.
Itulah sebabnya, menurut Hidayat, Pancasila tak hanya milik eksekutif, yudikatif dan legislatif. Media, kata dia, juga harus melaksanakan nilai-nilai Pancasila. (AIS)
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar