TEMPO Interaktif, Malang. Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang mengimbau umat Islam untuk tidak menonton film tentang kiamat, “2012”, yang sedang diputar di bioskop-bioskop di Indonesia.Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Malang Mahmud Zubaidi mengecam penayangan film “2012” yang dianggapnya dapat menyesatkan pikiran orang-orang. Padahal, menurut ajaran Islam, hari kiamat tidak dapat dipastikan kapan terjadinya karena itu menjadi kuasa Allah SWT.
“Yang kami khawatirkan dampak dari film itu yang bisa membuat penonton, khususnya umat Islam, percaya kiamat pasti terjadi pada “2012”. Itu menyesatkan. Kiamat pasti datang, tapi kapan terjadinya, menurut agama, tak ada yang dapat memastikannya,” kata Zubaidi, Senin (16/11). Ia sendiri mengaku belum menonton film tersebut.
Selain menyesatkan, dampak penayangan “2012” dapat meresahkan dan menimbulkan kepanikan masyarakat dunia, termasuk muslim di Indonesia. Penayangan “2012” dapat mempengaruhi orang untuk mengikuti aliran sesat yang dengan gampangnya mempercayai hari kiamat versi Hollywood itu.
Film “2012” menceritakan hari kiamat menurut penanggalan kuno bangsa Maya pada 21 Desember 2012 yang ditandai dengan mahabencana alam pada skala global. Film ini digarap Roland Emmerich, sutradara spesialis film fiksi-sains, seperti Stargate (1994), Independence Day (1996), Godzilla (1998), dan 10.000 BC (2008).
Di Kota Malang film “2012” diputar di Dieng Plaza dan Malang Town Square sejak Jumat pekan lalu. Penonton sangat antusias jika dilihat dari panjangnya antrean pembeli tiket.
Wahyu, seorang penonton asal Sawojajar, mengaku film “2012” tidak perlu dicemaskan akan menggoyahkan keimanan seseorang. “Itu hanya fiksi ilmiah yang dapat menambah pengetahuan saya,” kata Wahyu yang dijumpai di 21 Cineplex, Malang Town Square, kemarin malam.
Sumber: www.tempointeraktif.com/film
Tidak ada komentar:
Posting Komentar