jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 16 November 2009

Ketua DPP Bidang Kewanitaan Kunjungi Lampung : Hadapi Peluang dan Tantangan Perempuan PKS Jelang Pilkada


PK-Sejahtera Online. Bandar Lampung—Rangkaian kunjungan (kunjungan) Bidang Kewanitaan ke 33 Provinsi di Indonesia memasuki tahap dua. Dalam rangkaian tersebut, Ketua Bidang Kewanitaan DPP PKS, Ledia Hanifa, S.Si, M.Psi.T ditemani stafnya melakukan kunjungan ke Provinsi Lampung, Sabtu—Ahad (14—15/11) kemarin.
Kunjungan itu dimanfaatkan oleh Bidang Pembinaan Wanita DPW Provinsi Lampung untuk sekaligus menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Bidang Wanita DPW PKS Lampung. Acara yang dibuka oleh Wasikum III Bidang Humas, Ade Utami Ibnu itu, dihadiri oleh 59 peserta yang terdiri dari ketua-ketua DPD se Lampung, Ketua Bidang Pembinaan Kader, Abu Faris, dan pengurus Bidang Pembinaan Wanita se-Lampung.

Pada sesi pertama Rakorwil itu, Ledia Hanifa, mensosialisasikan dan menjelaskan Rekomendasi Rakornas Perempuan PKS, 19—21 Juni 2009. Dalam uraiannya, Ledia mengatakan Bahwa berbagai hal telah melatarbelakangi lahirnya rekomendasi tersebut. Di antaranya disebutkan bahwa Pos WK telah melakukan revitalisasi fokus kerja dari fokus pelayanan menjadi fokus pemberdayaan.

Walaupun, sosialisasi revitalisasi POS WK sudah dilakukan ke DPW-DPW, namun sayangnya belum semua DPW melaksanakan program pemberdayaan secara utuh. Dengan latar belakang inilah, poin-poin tentang POS WK lahir dalam rekomendasi rakornas itu. Bunyinya menegaskan tentang fokus kerja Pos WK dengan pendekatan Community Development. Sementara itu pada sesi kedua Rakorwil, Ledia Hanifa hadir sebagai narasumber pada dialog politik dengan tema ”Membidik suara pemilih perempuan di Pilkada 2010”. Selain, Ledia, hadir pula sebagai narasumber Hj. Hariyanti Syafrin, mantan anggota DPD RI 2002-2009 mewakili provinsi Lampung.

Road show Bidang Kewanitaan ke provinsi yang terkenal dengan kerajinan tapisnya itu dilanjutkan dengan media visit ke tiga media lokal, yaitu Harian Tribun, Harian Lampung Post, dan Harian Radar Lampung. Dlm kesempatan ini, Ledia mensosialisasikan tentang Pos WK sebagai bentuk konstribusi perempuan PKS dalam memberdayakan masyarakat. Selain itu, Ledia juga menyampaikan tentang Program Nasional Pos WK dalam rangka memaknai hari ibu, 20 Desember 2009 mendatang dengan tema,”Sayangi Bumi, Selamatkan Generasi”.

Diskusi di ketiga media tersebut melebar pada persoalan-persoalan sosial dan politik lainnya karena kapasitas Ledia Hanifa yang juga menjadi anggota Komisi IX DPR RI. Uniknya, di akhir perjalanan media visit, yaitu kunjungan ke Radar Lampung, agenda ditambahkan dengan makan durian bersama.

Hari kedua, agenda kunjungan Bidang Kewanitaan masih padat. Ledia Hanifa memberikan Jalasah Ruhiyah pada 100 orang kader se-provinsi Lampung di gedung DPW dengan tema ”penguatan Ruhiyah dan Kualitas Amal”. Kemudian dilanjutkan agenda pertemuan dengan elemen tarbiyah perempuan dari tiga DPD di Provinsi Lampung. Dalam kesempatan tersebut, Ledia menyampaikan”Falsafah Dasar Partai”.

Sementara itu Nurul Huriah Astuti, SKM, staf bidang kewanitaan DPP mengisi I’dad Munakahat (Dauroh Pra Nikah) untuk kader perempuan dan Laki-laki se-Kabupaten Tanggamus.

“semoga memberikan arti untuk peningkatan kualitas kerja dakwah dan sosial-kemasyarakat kader-kader perempuan se-lampung,” pungkas Nurul. (Nurul HA).


Sumber: www.pk-sejahtera.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar