VIVAnews. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2004-2009, Hidayat Nur Wahid, memberikan selamat kepada penerusnya, Taufiq Kiemas. Hidayat bahkan langsung menuju bangku politisi PDI Perjuangan itu.
Begitu palu pengesahan diketok Ketua DPR Marzuki Alie dan sidang ditutup, mantan Ketua MPR Hidayat Nurwahid segera bangkit dari kursinya. Hidayat langsung menuju bangku Taufiq Kiemas untuk memberikan selamat. Keduanya tampak berjabat tangan dan berpelukan.
Hidayat sendiri sedianya akan dicalonkan kembali sebagai Ketua MPR oleh PKS. Namun ketiadaan dukungan dari fraksi-fraksi lain membuat PKS mengurungkan pencalonan Hidayat.
Fungsionaris PKS, Zulkieflimansyah, menyatakan dalam forum paripurna bahwa partainya tidak akan mencalonkan Ketua MPR. Namun PKS menegaskan komitmennya untuk menghargai proses politik yang berlangsung. "Sikap ini kami ambil setelah memperhatikan dinamika yang berkembang," jelas Zulkieflimansyah.
Dalam proses pemilihan tersebut, Taufiq Kiemas menjadi calon tunggal Ketua MPR. Sekitar 550 anggota MPR yang menghadiri sidang di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Sabtu 3 Oktober 2009, secara aklamasi menyetujui Taufiq sebagai Ketua MPR.
Usai disahkan menjadi Ketua MPR, Taufiq menyempatkan diri untuk berfoto bersama Ketua DPR, Marzuki Alie, dan putrinya, Puan Maharani. [sw]
Sumber : vivanews.com
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Rabu, 07 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar