TEMPO.CO, Jakarta
- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bertandang ke kantor Menteri
Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta Pusat. Keduanya punya agenda rapat membahas pertahanan
negara dari kejahatan dunia maya (cyber defence).
Purnomo mengatakan Kementeriannya dan TNI sudah mengembangkan 'cyber defence'. Namun perlu koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pemegang tugas dan fungsi terbesar soal dunia maya. "Jadi seperti kami 'kulo nuwun' (izin) dulu ke Menteri Kominfo," kata Purnomo seusai rapat, Selasa 2 April 2013.
Menurut dia, ancaman keamanan Indonesia saat ini bukan hanya dalam bentuk serangan fisik, namun juga serangan dunia maya. Sehingga perlu kewaspadaan tersendiri. Sebagai bukti, dia menyebutkan sampai saat ini ada beberapa serangan dunia maya yang mengancam pertahanan dan keamanan Indonesia. Namun dia tak mau menyebutkan secara jelas.
Sementara itu, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring menyebut serangan kejahatan dunia maya di Tanah Air sangat besar. Hampir 36 juta serangan 'cyber' dalam satu tahun terakhir. "Jadi bukan Kementerian Pertahanan saja yang harus waspada, tapi semua kementerian dan stake holder," kata Tifatul.
Dari jumlah serangan itu, paling banyak menyerang sektor bisnis. Salah satunya pembobolan identitas perbankan. Selain itu, banyak juga serangan dunia maya hasil dari keisengan kelompok 'peretas'.
Tifatul pun berencana akan menyusun aturan untuk mengkoordinasi tiap-tiap upaya 'cyber defence' tiap kementerian dan stake holder lain. "Kami akan dukung dari sisi SDM, regulasi, dan infrastrukturnya. Kedaulatan cyber di Indonesia harus ada." tegas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar