Mengukur "keanehan" segenap insan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera ini
seolah tak ada habisnya. Ada saja tindakan, ataupun keputusan-keputusan
dalam hidup yang acap dianggap tak lazim bagi sebagian orang. Tak
terkecuali dengan Anggota Dewan dari Fraksi PKS di DPRD Kabupaten
Bengkalis yang satu ini.
Bang Halim, demikian lelaki bernama lengkap Abdul Halim Hasibuan ini
akrab disapa, memilih untuk tetap tinggal di KM. 33 Desa Tasik Serai,
Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Sebuah daerah pedalaman yang
hingga hari ini belum teraliri listrik PLN. Pun dengan akses jalannya
apabila musim penghujan tiba, genangan air penuh lumpur sudah menjadi
tantangan sehari-hari. Berpuluh kilometer. Membentang. Menyajikan
kesulitan bagi siapa saja yang akan pergi keluar dari daerah tersebut
menuju kota. Entah untuk berbelanja, berobat, atau apapun keperluannya
demi terpenuhinya hajat hidup warga disana.
Kesulitan dan keterbatasan yang dialami masyarakat itulah yang membuat
Bang Halim semakin meneguhkan pendiriannya untuk tetap tinggal di daerah
tersebut. Seolah kacang yang tak ingin lupa akan kulitnya, segala
bentuk keterbatasan dan kesulitan tinggal di daerah pedalaman yang sama
ia dapatkan sebelum menjadi Anggota Dewan, tak sedikit pun ingin ia
hindari. Justru hal itulah yang semakin menguatkan azzamnya untuk kukuh
berjuang. Meningkatkan pengabdian lebih besar lagi kepada masyarakat
tempatan. "Saya masih warga pedalaman ini. Apa yang warga rasakan,
seperti itu pula dengan saya. Dan memperjuangkannya adalah bagian hidup
saya!" demikian katanya.
Berbilang tahun Bang Halim menyusuri jalanan itu. Berkendara sepeda
motor mengarungi tanah berlumpur, jatuh bangun, mogok, bahkan acap harus
menerobos kelamnya malam di sela rerimbunan. Lagi-lagi hal, itu tak
membuatnya mengubah keputusan untuk pindah ke kota meski tawaran akan
kemudahan terus berdatangan untuknya.
Jauhnya akses ke Pulau Bengkalis tempat ia bertugas pun menyisakan
cerita tersendiri untuknya. Semisal, apabila ada agenda rapat esok pagi
pukul 09.00 maka Bang Halim harus berangkat dari rumahnya malam
sebelumnya tak boleh kurang dari jam 22.00! Luar biasa.
"Ketidaklaziman" yang diketengahkan Bang Halim bukan tak berdasar. Pria
berdarah Batak ini merasa, bahwa amanah dari masyarakat dan PKS yang
diembankan kepadanya untuk menjadi Anggota Dewan tak ubahnya harapan
akan perubahan bagi para pemukim di pedalaman yang harus ia perjuangkan.
Itulah yang membuatnya merasa tak layak apabila harus pergi setelah
mendapatkan amanah jabatan sebagai Anggota Dewan.
Hingga pada akhirnya; keteguhan hati, perjuangan, serta mimpi Bang Halim
tentang mudahnya akses jalan ke KM. 33 tempat dimana ia tinggal
membuahkan hasil. Minggu Pertama bulan Februari 2013 ini, Badan Anggaran
DPRD Bengkalis memutuskan alokasi dana sebesar 50 miliar untuk
perbaikan Jalan Gajah Mada, jalan poros yang menghubungkan Kota Duri ke
pemukimannya. Dan tentu saja, Bang Halim menjadi satu-satunya Anggota
Banggar dari Kecamatan Pinggir yang turut andil dalam memperjuangkan
keputusan tersebut.
Selamat, Bang!
*Ditulis oleh: @ewahyudie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar