JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu pihak yang dibilang kritis dalam menyikapi kasus bailout Bank Century. Mengapa PKS begitu kritis?
“Kami kritis soal Century karena sudah menandatangani perjanjian dengan Pak SBY untuk menciptakan good goverment dan good governance,” ujar Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq kepada okezone, Rabu (24/2/2010) malam.
Karenanya, PKS mengaku tak khawatir dengan ancaman reshuffle kadernya di kabinet. Dia menganggap, wacana reshuffle yang pernah dilontarkan beberapa kader Demokrat tidak merepresentasikan Presiden SBY.
“Kami tidak mau termakan rumor. Terlebih wacana itu dilontarkan kader Demokrat yang memiliki misi pribadi jelang Munas Demokrat nanti,” tandasnya.
Lantas, jika seandainya PKS ditendang dari koalisi dan kadernya terkena reshuffle, apakah PKS akan menjadi partai oposisi seperti PDI Perjuangan dan Hanura? Lutfi menjawab normatif.
“Kami akan terus menjalankan visi misi kami. Jika sesuai kami akan menjadi partner, namun jika bertentangan akan kami kritisi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, dalam pandangan soal kasus Century, PKS yang diwakili Andi Rahmat menyebutkan sejumlah nama yang harus bertanggungjawab. Padahal, saat ini PKS masuk dalam lingkaran koalisi pemerintah.
Sebanyak empat kadernya pun duduk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua. Yakni Tifatul Sembiring (Menkominfo), Suswono (Menteri Pertanian), Suharna Surapranata (Menristek), Salim Segaf Aljufri (Menteri Sosial).
Sumber: Okezone.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar