jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 11 Oktober 2009

DPD PAN Sukoharjo ancam mosi tak percaya


Sukoharjo (Espos). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sukoharjo mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Tengah (Jateng) apabila tetap mempertahankan Riza Kurniawan sebagai calon wakil ketua DPRD I periode 2009-2014.

Ancaman tersebut muncul lantaran Riza Kurniawan dinilai tidak layak menyandang jabatan yang dimaksud. Riza dengan status terdakwa yang sudah kali keduanya ini tersangkut kasus Narkoba, menurut DPD PAN Sukoharjo bakal mencoreng citra partai dan khususnya merugikan DPD PAN Kota Makmur pada pemilihan umum daerah (Pilkada) 2010 mendatang.

Wakil Ketua DPD PAN Bidang Pemenangan Pemilu, Nurdin menjelaskan, pihaknya menyayangkan sikap DPW yang tetap mengajukan Riza sebagai wakil ketua DPRD I. Selain yang bersangkutan sudah kali kedua tersangkut Narkoba, pada rapat DPW sebelumnya yang muncul sebenarnya bukan nama Reza melainkan Khafid.

“Setelah Rozak Rais menggelar halalbihalal di Solo beberapa waktu lalu, nama Riza tiba-tiba muncul sebagai calon wakil ketua. Nah yang kami sayangkan, kenapa Riza yang statusnya sebagai terdakwa justru yang terpilih sebagai wakil ketua. Sebagai kader PAN, kami ingin nama Riza dihapus,” jelasnya ketika dijumpai wartawan, Jumat (9/10).

Nurdin menambahkan, keputusan DPW saat ini menyakiti hati para kader. Sebab, kader menilai PAN saat ini seolah-olah hanya dimiliki satu keluarga alias bukan masyarakat umum. Terbukti dari munculnya nama Riza yang bukan melalui rapat melainkan hasil pertemuan halalbihalal.

“Ada dua sisi yang menurut kami sudah tidak etis dari pengangkatan Riza. Pertama, dari sisi kriminal dan kedua dari sisi moral,” jelasnya. Apa kata masyarakat, imbuh dia, ketika Riza yang sudah catat moral maupun kriminal dicalonkan sebagai pimpinan rakyat kedua di Jateng.

“Ini kan sudah kali keduanya Riza tertangkap. Harusnya ketika Riza tertangkap untuk kali pertamanya, dia langsung dikeluarkan saja. Kalau seperti ini, kan memalukan. Sebagai kader apabila Riza tetap dipertahankan, kami akan mengajukan mosi tidak percaya kepada DPW,” tandas dia.

Bahkan apabila mosi tersebut nantinya tidak digubris, Nurdin menambahkan, pihaknya siap menggeruduk DPW PAN Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar