jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 03 Desember 2008

Sultan-Hidayat Duet Pilihan Rakyat Yogya


VIVAnews. "Jika hari ini dilakukan pemilihan presiden, siapakah tokoh yang Anda pilih?" Itulah pertanyaan terbuka yang diajukan Cakrawala Nusantara Consultant pada 1.065 responden yang tersebar di lima kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menempati posisi teratas.

Sebanyak 14,55 persen responden menjawab spontan calon presiden yang akan dipilihnya adalah Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian menyusul 8,83 persen menyebut Susilo Bambang Yudhoyono, lalu Megawati Soekarnoputri sebanyak 3,66 persen dan Amien Rais 2,44 persen.

Survei juga menemukan, ketika Sultan sebagai calon presiden dipasangkan dengan Hidayat Nur Wahid sebagai calon wakil presiden, juga menjadi pilihan utama rakyat Yogyakarta dengan meraih 22,63 persen responden. Pasangan kedua terbanyak yang dipilih dalam survei yang dilakukan 25 Oktober 2008 sampai 2 November 2008 itu juga memunculkan nama Sultan yang dipasang sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden, yakni mendapat 13,24 persen.

Lalu pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla menempati posisi ketiga, 11,64 persen. Kemudian pasangan Yudhoyono-Hidayat pada posisi keempat dengan perolehan 4,8 persen responden penelitian yang dilakukan dengan teknik pengambilan sampel multistage probability stratified random sampling serta proporsional berdasarkan sebaran populasi masyarakat di lima kabupaten dan kota di DIY.

Dalam jumpa pers yang digelar Direktur Umum Cakrawala Nusantara Consultant (CNC), Budhy Santoso, di Wisma Kagama, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta, Rabu, 3 Desember 2008, itu, Sultan meraih dukungan paling tinggi di Kabupaten Sleman. Sementara pendukung Yudhoyono kebanyakan dari Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul.

Selain itu, CNC menemukan iklan politik tidak berpengaruh banyak karena terbukti nama Prabowo Subianto dan Soetrisno Bachir tidak muncul dalam pertanyaan terbuka yang diajukan pada responden. Figur-figur militer selain Yudhoyono juga tidak muncul dalam survei yang memiliki margin error 3 persen ini.

Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Bambang Purwoko menilai survei ini di luar dugaannya. Menurut Bambang, dengan metode survei seperti ini, seharusnya Sultan mendapat dukungan hampir 80 persen. "Karena ada variabel keterikatan dengan Raja dan kedekatan secara geografis," kata Bambang.


Laporan Rahardian/ Yogyakarta
• VIVAnews

http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6382

Tidak ada komentar:

Posting Komentar