jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 27 November 2008

LSN: PKNU Lebih Islami Dari PKS


Hery Winarno - detikNews

Jakarta. Citra Islami Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya mulai luntur. Hal ini setidaknya terbaca dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). PKS menduduki peringkat keempat partai yang dianggap paling Islami.

Di atas PKS, bertengger di nomor satu Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), lalu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di nomor dua, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di nomor tiga.

"Prosentase terbesar responden (76,9 persen) mempersepsikan PKNU sebagai partai yang paling Islami. PPP yang benar-benar berasas Islam berada di posisi kedua (75,9 persen). Di tempat ketiga PKB (67,3 persen), diikuti PKS (63,9 persen)," ujar Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (27/11/2008).

Di bawah PKS, berurutan Partai Bulan Bintang (PBB) di nomor lima (61,5 persen), lalu PAN (55,3 persen), PBR (42,9 persen), dan PMB (20,4 persen).

"PKS yang sejak awal menobatkan dirinya sebagai partai dakwah ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 63,9 persen responden saja," terang Umar.

Nasib serupa dialami PBB. Partai yang gencar dengan program syariat Islamnya ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 61,5 persen responden. "Ini dapat dikatakan bahwa PKS dan PBB gagal mencitrakan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi umat Islam," imbuh Umar.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21-31 Oktober 2008 di 33 provinsi di Indonesia. Survei ini melibatkan 1.230 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Teknik yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar