jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 17 Juni 2010

Wardoyo ditetapkan jadi calon bupati terpilih

Sukoharjo (Espos). Calon bupati (Cabup) nomor urut tiga yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Wardoyo Wijaya ditetapkan sebagai Cabup terpilih dalam penetapan Cabup/calon wakil bupati (Cawabup) di Pendapa Graha Satya Praja (GSP), Selasa (15/6).

Penetapan pasangan calon terpilih berdasarkan Surat Keputusan (SK) 33/SK/KPU-SKH/HB/VI/ 2010 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati/Wakil Bupati 2010. Dalam SK itu disebut pasangan yang terpilih adalah War-To.

Bagian Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko Waluyo mengatakan, pasangan War-To ditetapkan sebagai calon terpilih sejak ditetapkan hari ini. Apabila nantinya ada permasalahan yang timbul, keputusan tersebut bisa dicabut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara Ketua KPU, Kuswanto menerangkan, agenda penetapan Cabup/Cawabup mengacu kepada kepada rekapitulasi penghitungan suara di 12 kecamatam pada 4-6 Juni yang dilanjutkan dengan rekapitulasi yang digelar di KPU pada 9 Juni. “Penetapan juga berdasarkan Undang-undang (UU) 12/2008 serta Peraturan Pemerintah (PP) 49/2008 di mana pasangan calon yang terpilih harus meraup suara lebih dari 30%,” tuturnya di sela-sela acara.

Di sisi lain berdasar pantauan, acara tersebut hanya dihadiri pasangan Cabup/Cawabup nomor urut tiga atau pasangan terpilih, Wardoyo Wijaya-Haryanto (War-To). Pasangan nomor urut dua, Titik Suprapti-Sutarto tidak hadir sementara pasangan nomor urut satu hanya dihadiri Cawabup-nya, Wahyudi. Cabup nomor urut satu yang diusung Koalisi Rakyat Bersatu (KRB), M Toha tidak hadir.

Sumber: Solopos Online

Titik Suprapti dan Toha Tak Hadir

SUKOHARJO. KPU Sukoharjo akhirnya menetapkan pasangan Wardoyo Wijaya – Haryanto (War-To) sebagai pemenang Pilkada Sukoharjo, Selasa (15/6) kemarin. Namun uniknya, dua mantan rivalnya, Titik Suprapti dan Moh Toha tidak hadir dalam acara tersebut. Hanya Wahyudi, pasangan Moh Toha yang hadir memenuhi undangan.
Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto tidak bisa menjelaskan alasan ketidakhadiran Titik Suprapti dan Moh Toha.  Ia hanya menjelaskan, kemungkinan dua mantan rival Wardoyo-Haryanto tersebut karena yang bersangkutan sedang memiliki agenda acara masing-masing yang tidak dapat ditinggalkan.

”Yang jelas KPU sudah memberikan surat untuk menghadiri acara penetapan. Kalau hanya Wahyudi yang hadir, KPU tidak bisa berkata apa-apa,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto, yang juga suami Titik Suprapti mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih pada semua pihak yang telah menyukseskan Pilkada Sukoharjo sehingga dapat berjalan aman dan kondusif.

Dia berharap, dengan pemimpin yang baru, Sukoharjo bisa lebih baik dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan rakyat Sukoharjo. ”Saya ucapkan selamat kepada bupati dan wakil bupati terpilih, semoga bisa memberikan yang terbaik bagi rakyat Sukoharjo,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Bambang Riyanto juga berharap, Bupati terpilih nantinya dapat menyelesaikan banyaknya persoalan yang masih belum diselesaikan semasa pemerintahannya. ”Pilkada ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh masyarakat Sukoharjo, sehingga perlu kita sambut dengan gembira untuk kemajuan Sukoharjo ke depan,” imbuhnya.

Anggota KPU dari Divisi Kasubag Hukum, Joko Waluyo mengatakan, KPU menetapkan pasangan Wardoyo Wijaya – Haryanto (War-To) sebagai pemenang Pilkada Sukoharjo dengan surat Nomor 33/SK/KPUSKH/HR/VI/2010.  ”Penetapan SK ini berlaku sampai adanya pelantikan Bupati Sukoharjo 1 September mendatang,” katanya.

Komitmen

Usai penetapan, Wardoyo menegaskan siap menjalankan visi misi yang sebelumnya pernah dijanjikan saat kampanye. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pada rakyat yang telah memilihnya.

”Tiga hari ke depan kami akan melakukan koordinasi dengan anggota legislatif untuk merealisasikan program kami,” kata Wardoyo.

Wardoyo mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan semua kader PDIP yang duduk di legislatif serta para pendukung dari partai lainnya guna membahas program-program yang nantinya akan dijalankan untuk menyejahterakan masyarakat Sukoharjo.

Beberapa program pro rakyat yang dikemukakan Wardoyo antara lain program santunan bagi rakyat yang meninggal sebesar Rp 1 juta dan program pembangunan tiap desa Rp 200 Juta per tahun. ”Dalam merealisasikan program tersebut nantinya kami akan membangun BUMD yang khusus menangani santunan tersebut. Dengan begitu kita bisa fokus menjalankan program untuk kesejahteraan rakyat, seperti sekolah gratis baik swasta maupun negeri serta jaminan kesehatan rakyat,” ujarnya kepada Joglosemar .

Wakil bupati terpilih, Haryanto menambahkan,  pada 100 hari pertama menjabat, program-program prorakyat akan dijalankan sesuai janji saat Pilkada. Maka, sebelum itu pihaknya terlebih dulu melakukan komunikasi dengan legislatif dan pihak-pihak terkait.

”Salah satunya terkait anggaran dana tahun 2011 untuk menciptakan Sukoharjo yang sejahtera,”
  ujarnya.  (mal)

Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar