jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 17 Juni 2010

PKS Usung Ide Moderat, Kader Loyal PKS Tak akan Lari

Jakarta. Dalam Munas ke-2, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang mengkaji soal kemungkinan warga non muslim menjadi pengurus partai. Apakah ide "PKS Untuk Semua" itu akan membuat partai berlambang dua bulan sabit ini ditinggalkan oleh kader-kader loyalnya?

"Memang ada kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa ide tersebut akan mempengaruhi kader-kader loyal PKS. Tapi saya kira tidak akan terlalu berdampak negatif pada peralihan dukungan suara kader loyal ke partai lain," ujar pengamat politik Charta Politika Arya Fernandes kepada detikcom, Rabu (16/6/2010)

Arya mengatakan doktrin ketaatan dan kepatuhan yang melekat pada kader PKS cukup kuat untuk menjaga keputusan politik yang dibuat partai. Apalagi bila ide itu telah mendapat persetujuan dari Dewan Syuro PKS.


"Menurut saya memilih sebagai partai modern dan terbuka adalah strategi eksternal PKS. Di internal PKS tetap mempertahankan doktrin-doktrin keislaman. Pada saat yang sama PKS juga tetap mempertahankan pemilih loyal nya dengan tetap menyuarakan isu-isu yang tengah berkembang di dunia Islam tentang kemerdekaan Palestina," paparnya.

Rebranding

Tagline baru PKS, "PKS untuk semua" dinilai adalah usaha persuasi politik untuk mempengaruhi emosional pemilih. Melalui tagline tersebut, PKS hendak mempersepsikan diri sebagai partai lintas ideologi, agama, maupun golongan.

"Saya kira hal itu ditujukan untuk melakukan rebranding organisasi untuk menggaet pemilih dari beragam latar belakang," ujar Arya.

Menurut Arya, usaha PKS untuk melakukan rebranding organisasi tidak hanya dilakukan PKS pada tahap persuasi politik pada level emosional pemilih. Tetapi PKS juga melakukan persuasi pada level rasionalitas pemilih.


"Saya kira, ide PKS tentang working ideology adalah usaha PKS menerjemahkan agenda-agenda besar PKS tentang keindonesiaan dan kebangsaan. Dan working ideology adalah operasionalisasi dari gagasan besar tersebut. Pada tahap inilah, secara perlahan PKS mempengaruhi logika pemilih melalui program dan platform politik yang jelas," tambah Arya.

Arya yakin bila PKS konsisten untuk terus ke tengah dengan mewacanakan agenda-agenda yang mendesak bagi publik, PKS akan memperoleh dua digit suara pada Pemilu nanti. "10 persen sudah cukup baik bagi PKS bila PKS konsisten dengan ide-ide tentang kebersamaan dan keindonesiaan," tutup Arya. (mpr/nwk)


Sumber: Detiknews.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar