jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 19 Agustus 2010

PKS: Asas Tetap Islam, Ideologi Terbuka

JAKARTA, KOMPAS.com. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu partai politik Islam di Indonesia. Namun, PKS menganut ideologi terbuka yang menerima keberagaman dan terbuka terhadap masyarakat dari identitas yang berbeda (non-Muslim).
"Islam yang dipahami oleh PKS adalah terbuka karena Islam sendiri menghendaki itu. Menerima dan membangun masyarakat lainnya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq dalam diskusi "Pancasila di antara Relasi Islam dan Nasionalisme", Kamis (19/8/2010) di Jakarta.

Diungkapkannya, PKS memang merupakan partai Islam, tetapi Islam yang dipahami PKS adalah Islam yang terbuka. PKS sebagai partai Islam tidak menutup diri pada masyarakat lain yang non-Islam. PKS justru ingin membangun dan bekerja sama dengan masyarakat lainnya.


"Apakah PKS meninggalkan jati diri Islamnya? Tentu tidak. Asas kami tetap Islam, namun terbuka," tuturnya.

Dipaparkannya, ada 30 anggota legislatif PKS untuk kawasan timur, daerah Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang non-Muslim, dan ini sudah terjadi sejak 2004 lalu.

Berbeda halnya dengan PKS yang menerapkan ideologi terbuka, Partai Persatuan Pembangunan tetap dengan ideologi Islamnya, terlepas memang mereka adalah salah satu partai Islam di Indonesia.

"Kami belum menemukan alasan sarinya mengapa harus berubah menjadi terbuka. Masih belum untuk menerima anggota yang non-Muslim," tutur Sekretaris Fraksi Persatuan Pembangunan DPR M Romahur Muzy.


Sumber: Kompas Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar