REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON. Jajak pendapat terbaru yang dihajat PEW Research Center menyebutkan, satu dari lima warga Amerika Serikat yakin Barrack Obama adalah seorang Muslim. Angka ini naik 11 persen dari jajak pendapat yang sama pada bulan Maret 2009. Hanya 34 persen warga yang dengan tepat menjawab bahwa Obama adalah seorang Kristen.
Sisanya, 43 persen menyatakan ntak tahu apa agama sang presiden. Angka ini naik dari jajak pendapat sebelumnya pada awal 2009 yang menghasilkan angka 34 persen publik AS tak tahu apa agama Obama.
Survei yang sama juga dilakukan Majalah Time yang dilakukan pada Senin-Selasa ini, atau dua hari setelah Obama berkomentar tentang pembangunan masjid itu. Hasilnya, 24 persen responden menyatakan Obama adalah seorang Muslim, 47 persen menyatakan Obama seorang Kristen, dan 24 persen menyatakan bingung atau tidak tahu apa sebenarnya agama presidennya.
Dalam jajak pendapat Pew Research Center yang berafiliasi pada Pew Forum on Religion dan Public Life, mereka sebelumnya melakukan wawancara dengan para responden seputar rencana pembangunan masjid di dekat Ground Zero. Obama menyatakan, Muslim mempunyai hak untuk membangun Islamic Center di sana, meskipun dia menyatakan ungkapannya itu bukan merupakan dukungan atau penolakan, namun melihat dari sisi konstitusi.
Menanggapi survei itu, Gedung Putih menggarisbawahi dimunculkannya isu keyakinan tentang agama Obama akan dikaitkan dengan penghakiman politik tentang dia. Mereka yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Muslim umumnya adalah orang yang tak puas dengan kinerjanya. Sementara mayoritas dari mereka yang berpikir Obama adalah Kristen adalah mereka yang melihat kesungguhan Obama membangun Amerika.
Gedung Putih menyatakankan kampanye tentang "apa agama Obama" adalah sebuah langkah misinformasi yang disengaja yang dilancarkan oleh lawan-lawan Presiden.
"Meskipun Presiden telah rajin dan secara pribadi berkomitmen pada iman Kristen yang diyakininya, tetap saja ada orang yang berniat menyebarkan kebohongan tentang Presiden menyangkut nilai-nilai dan kepercayaannya," kata penasihat spiritual Obama, Yosua DuBois, pada The Washington Post.
Analis PEW menduga, "serangan" atas keberagamaan Obama muncul karena dia jarang datang pada layanan keagamaan, berbeda dengan pendahulunya, George W Bush dan Bill Clinton.
Obama adalah anak Barack Obama Senior yang berdarah Kenya dan seorang Muslim. Antara usia 6-10 tahun, Obama tinggal di Indonesia yang mayoritas warganya Muslim dengan ibunya dan ayah tiri Indonesia yang diduga Muslim.
Selama kampanye pemilu, komentator sayap kanan seperti Rush Limbaugh menggunakan nama lengkapnya, Barack Hussein Obama, dalam upaya untuk menggambarkan dia sebagai "bukan Amerika". Mereka juga menyebarkan tuduhan palsu bahwa Obama rajin mengaji di sebuah madrasah di Indonesia.
Sumber: Republika Newsroom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar