jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 17 Agustus 2010

Infrastruktur Kota Makmur dinilai menyedihkan

Sukoharjo (Espos). Komisi III menilai infrastruktur Kota Makmur khususnya jalan sangat menyedihkan menyusul minimnya anggaran untuk rehab.

Anggota Komisi III, Sunoto menuturkan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam hal pembangunan dan pemeliharaan infrastuktur kurang mendapat perhatian terutama di bidang anggaran. Pasalnya, selama ini anggaran yang ada selalu diprioritaskan untuk kegiatan lain ketimbang untuk perbaikan jalan yang merupakan tugas pokok fungsi (Tupoksi) DPU. Dari tahun ke tahun, Sunoto menambahkan, nyaris tak ada anggaran berarti untuk rehab infrastruktur.

Sunoto mencontohkan, dari usulan Rp 9 miliar yang diajukan DPU untuk rehab infrastruktur, yang disetujui hanya Rp 117 juta. “Saya tidak habis pikir, dari Rp 9 miliar yang diajukan DPU mengapa yang disetujui hanya Rp 117 juta atau hanya 1%-nya. Untuk apa lantas dana itu,” ujarnya ketika dijumpai wartawan, Jumat (13/8).

Dengan anggaran untuk DPU melalui perubahan yang hanya Rp 117 juta, Sunoto menambahkan, kegiatan rehab jalan dipastikan tak jalan. Pasalnya, Rp 117 juta yang tersedia dipastikan untuk membiayai kegiatan rutin seperti membayar telepon, listrik, air dan keperluan lain. Sisanya baru digunakan untuk pemeliharaan. “Saya benar-benar prihatin. Dengan uang Rp 117 juta itu kondisi infrastruktur Sukoharjo akan kolaps. Mengapa, sebab sekarang ini banyak kondisi jalan dalam kondisi rusak berat sehingga perlu penanganan khusus segera,” ujarnya.

Apabila dana untuk rehab infrastruktur tetap minim, Sunoto menambahkan, pihaknya menengarai kerusakan makin parah. Sebab, jalan-jalan yang sudah dalam kondisi rusak berat akan bertambah rusak karena dibiarkan tanpa ada penanganan. Imbasnya, anggaran untuk merehab jalan dipastikan lebih besar lagi dan pemerintah kabupaten (Pemkab) makin tak mampu melakukan perbaikan jalan. “Sebagai anggota komisi III saya hanya berharap DPU sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam hal infrastruktur diperhatikan. Sebab saya menilai anggaran untuk mereka terlalu sedikit dan tak logis,” ujarnya.

Dalam wawancara sebelumnya, Kepala DPU, AA Bambang Haryanto mengatakan, sebanyak 36 ruas jalan sekarang ini dalam kondisi rusak. Namun demikian, pihaknya tidak mendapatkan dana untuk melakukan rehab. “Yang kami dapat bukan dana untuk rehab melainkan hanya dana untuk pemeliharaan rutin. Dana itu memang sebenarnya tidak tepat karena di saat jalan membutuhkan rehab namun yang bisa kami lakukan hanya sebatas pemeliharaan,” tegasnya.

Sumber: Solopos Online


Perbaikan Jalan di Sukoharjo Gagal


SUKOHARJO. Pemkab Sukoharjo dinilai gagal melakukan perawatan dan perbaikan terhadap infrastruktur jalan. Indikasinya, banyak ruas-ruas jalan di Sukoharjo yang rusak parah, dan sudah banyak dikeluhkan masyarakat, namun belum dapat diperbaiki.

“Seperti yang terjadi di sejumlah ruas jalan di Sukoharjo, masih banyak ditemukan jalan rusak dan belum diperbarui,” ujar anggota Komisi III DPRD Sukoharjo, Sunoto, Jumat (13/8).

Menurut Sunoto, tidak sedikit masyarakat Sukoharjo yang mengeluhkan banyaknya kerusakan jalan di Sukoharjo. Kerusakan jalan tersebut juga sangat bervariasi, mulai dari rusak ringan, rusak sedang hingga rusak berat. Lebih parahnya lagi dari banyaknya jalan rusak tersebut ada yang dibiarkan dan ada juga yang hanya dilakukan penambalan pada lubang-lubang jalan.

”Jalan rusak yang harusnya diperbarui secara keseluruhan oleh DPU, ternyata hanya dilakukan penambalan saja,” tandasnya.

Dalam penilaian Sunoto, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo belum maksimal dalam hal pengelolaan dan perawatan jalan. ”Sangat disayangkan infrastruktur di Sukoharjo yang bisa dijadikan tumpuan ekonomi saat ini kondisinya malah sangat memprihatinkan,” katanya.

Terpisah, Kepala DPU Sukoharjo Bambang Haryanto mengakui kondisi jalan di sejumlah ruas jalan di Sukoharjo memang banyak yang rusak. Pasalnya, jalan yang seharusnya mendapatkan perbaikan, hanya dilakukan perawatan. Hal tersebut disebabkan minimnya dana DPU untuk bisa melakukan perbaikan jalan rusak.

Selain itu kata dia, untuk bisa memperbaiki seluruh jalan di Sukoharjo DPU membutuhkan dana sebesar Rp 95 miliar. Namun kenyataannya dana yang diberikan untuk DPU dalam APBD tahun ini tidak mencapai jumlah tersebut. ”Jadi antisipasi DPU hanya bisa melakukan perawatan jalan saja bukan perbaikan apalagi membuat jalan baru mustahil untuk dilakukan,” pungkasnya. (mal)

Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar