jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 23 Februari 2010

Konfercab PDIP digelar tanpa BR

Sukoharjo (Espos). Konfercab Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukoharjo digelar di Kantor DPC PDIP setempat, Senin (22/2), tanpa kehadiran Ketua DPC Bambang Riyanto (BR).

Berdasar pantauan, Konfercab yang seharusnya digelar pukul 09.30 WIB molor dua jam lebih karena menunggu pimpinan rapat yang juga Wakil Sekretaris DPP PDIP, Mangara Siahaan. Konfercab akhirnya baru dimulai sekitar pukul 12.00 WIB.

Wakil Ketua I DPC, Sriyanto dalam awal sambutannya meminta maaf kepada peserta lantaran Konfercab digelar apa adanya. Pihaknya juga meminta maaf lantaran ketua DPC PDIP, Bambang Riyanto tidak bisa hadir di hari itu.

Sekretaris DPC PDIP, Dwi Jatmoko mengatakan, hak BR untuk tidak mau memberikan tanda tangan maupun hadir dalam Konfercab. ”Pak BR memang tidak hadir hari ini. Tapi itu kan hak personal dia.” Wakil Sekretaris DPP PDIP, Mangara Siahaan menjelaskan, tidak masalah apabila BR tidak bisa hadir di hari itu. ”Tidak masalah kalau Mas Bambang (BR-red) tidak bisa hadir. Menurut informasi yang saya terima, ketidakdatangan dia karena ada agenda bupati yang tidak bisa ditinggalkan,” ujar dia.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar