jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 07 Februari 2010

Hari ini (05/02/2010), PAN-PKS deklarasikan dukung Jokowi-Rudy

Solo (Espos). PAN-PKS secara resmi menyatakan sikap politiknya mendukung pasangan incumbent Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo (Jokowi-Rudy), Kamis (4/2) untuk maju dalam Pilkada Solo.

Sikap tersebut seolah menunjukkan adanya hasil dari safari politik yang dilakukan bakal calon (Balon) Walikota Solo, Jokowi, beberapa hari sebelumnya.

Pernyataan resmi mendukung pasangan incumbent itu disampaikan oleh Ketua DPD PAN Solo, Hami Mujadid dan Ketua DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto kepada wartawan di Gedung Dewan.

Keduanya dalam kesempatan tersebut menegaskan, setelah melalui pertimbangan dan proses internal masing-masing partai, mereka mendukung Jokowi-Rudy untuk kembali maju dalam Pilkada. “Kami telah berkomunikasi dengan PKS, dan akhirnya mengambil keputusan yang sama. Mengusung Jokowi-Rudy dalam Pilkada,” tandas Ketua DPD PAN Solo, Hami Mujadid.

Ditambahkan Sugeng, kesepakatan resmi itu bakal dideklarasikan oleh PAN-PKS bersama Jokowi-Rudy, Jumat (5/2) ini di Gedung Al Irsyad, Pasar Kliwon, Solo.

Jokowi akan diminta menyepakati sejumlah poin yang disodorkan PAN-PKS. Sugeng menyebut ada sembilan poin yang akan disodorkan dalam nota kesepahaman antara Jokowi dengan PAN-PKS.

Sejumlah poin kesepakatan tersebut diantaranya adalah adanya agenda jelas terhadap kehidupan spiritual masyarakat apapun agama dan kepercayaannya, mengentaskan masyarakat tidak mampu, menyampaikan komitmennya untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), hingga memberikan prioritas pembangunan kesejahteraan rakyat (Kesra). “Dan PAN-PKS akan mengawal ketat pelaksanaan poin-poin itu,” tegas Sugeng.

PAN-PKS secara otomatis bakal bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Di DPRD Solo, PDIP memiliki 15 kursi, sementara PAN-PKS masing-masing empat kursi. Dengan demikian, koalisi itu mengantongi 23 kursi, atau lebih dari 50% jumlah kursi DPRD Solo yang mencapai 45 buah.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar