jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 07 Februari 2010

DPR Desak Pemerintah Benahi Pasokan Listrik KRL Jabotabek

Kementerian Perhubungan didesak untuk segera membenahi pasokan listrik pada sistem kereta listrik (KRL) komuter Jabodetabek agar tidak mengganggu jadwal KRL yang berakibat terlantarnya penumpang KRL. Perbaikan pasokan listrik seharusnya sudah selesai selama program 100 hari pemerintahan SBY-Budiono seperti dijanjikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Demikian dikatakan Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia saat rapat dengar pendapat dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian, Tundjung Derawan di Gedung DPR RI, Kamis (4/2).

Menurut Yudi, sistem yang ada saat ini, yang dibangun tahun 1995, sudah tidak lagi memadai seiring dengan bertambahnya lalu lintas KRL di Jabodetabek. Terlebih pemerintah berencana meningkatkan kapasitas penumpang KRL Jabodetabek dari 450.000 penumpang saat ini menjadi 3 juta penumpang pada tahun 2014 nanti.Oleh karena itu Yudi mendesak Kementerian Perhubungan secepatnya berkoordinasi dengan PT PLN untuk membicarakan penambahan daya listrik untuk sistem KRL Jabodetabek.

"Sebelum ditawarkan ke pihak swasta, alangkah baiknya dilakukan koordinasi dengan PLN terlebih dahulu," ujar Yudi.

Lebih jauh Yudi mengatakan, angkutan massal seperti halnya KRL Jabodetabek harus terus ditingkatkan baik kapasitas maupun kualitas layanannya. Pemerintah harus menjadikan angkutan publik massal sebagai prioritas utama mengingat ancaman kemacetan parah di kota-kota besar makin menjadi-jadi.

Menjawab hal itu, Tundjung berjanji pihaknya akan segera meningkatkan daya listrik di sistem KRL Jabodetabek secara bertahap. Saat ini total dayanya sebesar 86.174 KV dan diharapkan dengan sejumlah penambahan "sub-station" maka pada 2011 akan menjadi 110 ribu KV. Kemudian, pada 2012 akan ditambah lagi 15 ribu KVdan di 2013 ditambah lagi menjadi 16 ribu KV sehingga total keseluruhan pada tahun itu menjadi sebesar 141 ribu KV dan pada 2014 akan ditambah lagi sehingga menjadi 153 ribu KV. Jika program itu, bisa dilakukan hingga 2014, kata Tundjung, termasuk dukungan perbaikan sarana dan prasarana lain, maka total penumpang Jabotabek akan bisa ditingkatkan menjadi 1,2 juta penumpang per hari dari kondisi saat ini sebesar 400 ribu per hari.

Dalam kesempatan itu, Yudi juga mempertanyakan kejelasan realisasi program revitalisasi perkeretaapian Jabodetabek yang memakan anggaran hingga Rp 28 triliun hingga 2014 nanti. Semestinya dalam program 100 yang sudah dijalankan, cetak biru revitalisasi tersebut sudah terlihat dan disampaikan ke DPR.

Mengenai hal itu, Tundjung memaparkan bahwa dana Rp28 triliun itu akan digunakan untuk pekerjaan utama antara lain perbaikan elektrifikasi Rp2,3 triliun, persinyalan Rp2,4 triliun dan perbaikan jalan rel Rp8 triliun. Selain itu, lanjut Tundjung, dana itu dialokasikan untuk menghilangkan perlintasan KA dengan membangun flyover dan underpass.


“Dengan target 3 juta penumpang per hari berarti headway KRL nantinya 5 menit sekali.”

Namun Yudi meragukan kemampuan pemerintah meningkatkan kapasitas pengangkutan KRL Jabodetabek menjadi 3 juta orang dalam waktu empat tahun ke depan. Itu mengingat masih buruknya sarama dan prasarana kereta api saat ini.

"Saya berharap ambisi pemerintah itu tercapai. namun rasanya dengan kondisi yang ada saat ini mampu menca[ai angka 1 juta penumpang per hari saja sudah bagus," tegas Yudi.

Revitalisasi Jalur Sukabumi

Dalam kesempatan tersebut, Yudi juga mendesak pemerintah serius membenahi jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Bandung untuk menyediakan angkutan umum masal yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Menurut Yudi, pihaknya yakin jika banyak kalangan swasta yang bakal tertarik untuk berinvestasi pada pembangunan dan pembenahan jalur Bogor-Sukabumi-Bandung. Itu karena jalur ini merupakan jalur penting dan strategis yang bakal menjadi jalur primadona di masa datang terutama untuk angkutan barang atau kargo.

Hingga saat ini, lanjut Yudi, jalur tersebut belum pernah direvitalisasi sehingga kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal pengembangan jalur ini menjadi jalur kereta penumpang maupun barang akan sangat menjanjikan secara ekonomi. Selain itu yang lebih penting, jalur ini akan mampu membuka akses ekonomi bagi daerah jabar Selatan seperti halnya Sukabumi dan Cianjur.

Yudi menyesalkan masih lambannya upaya revitalisasi jalur Bogor Sukabumi hoingga saat ini. Padahal masyarakat sudah sangat membutuhkan perbaikan jalur tersebut, ujar anggota DPR dari Dapil Jabar IV yang meliputi kota dan kabupaten Sukabumi itu.


Sumber: PK-Sejahtera Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar