Jakarta. Sekjen DPP PKS Anis Matta menilai program 100 hari pemerintahan SBY tidak bisa dijadikan ukuran untuk melakukan reshuffle kabinet. PKS menilai reshuffle hanya akan menimbulkan ketidakpastian baru.
"Dalam 100 hari tidak cukup sampai tingkat reshuffle meskipun beberapa departemen melakukan kesalahan fatal. Reshuffle menimbulkan ketidakpastian. Kan baru 100 hari, biarkan bekerja optimal dulu," kata Anis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2010).
Menurut politisi PKS ini, kelemahan dan kekurangan kinerja kabinet dalam program 100 hari ini bisa diatasi dengan evaluasi menyeluruh. Hasil evaluasi harus dijadikan sebagai pijakan penilaian dalam realisasi program di tahun-tahun setelahnya.
"Tidak perlu sampai di-reshuffle, kan masih bisa dilakukan evaluasi. Yang penting mengidentifikasi dan menginventarisir masalah supaya tidak terjadi lagi," terang politisi beristri dua ini.
Fatal
Saat ditanya kementerian dan depertemen apa yang kinerjanya di bawah standar, Anis menjawab tegas departemen dan kementerian yang bergerak di bidang hukum. "Setidaknya saya melihat kesalahan fatal di hampir semua departemen jajaran hukum," tegas Anis.
"Masalah penjara Ayin ini kan salah satunya yang fatal menurut saya. Belum lagi kasus cicak-buaya," imbuh Anis sambil mengakhiri. (yid/iy)
Sumber: Detiknews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar