jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 18 Januari 2010

Gubernur Jabar Dorong Pengusaha Garap Peluang di Libanon


PK-Sejahtera Online. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik rencana Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Libanon Bagas Hapsoro untuk mendatangkan investor asal Libanon. Pihaknya juga meminta dinas terkait, antara lain; Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) dan Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) untuk menindaklanjutinya. Hal itu dinyatakan Heryawan saat menerima Dubes Lebanon Bagas Hapsoro, Rabu (13/1) pagi di Gedung Negara Pakuan.

“Pemprov Jabar siap melakukan kerjasama dengan pihak investor di Lebanon. Saya minta OPD terkait untuk menindaklanjuti peluang kerjasama investasi yang ditawarkan para pengusaha Lebanon. Tentunya ada sejumlah bidang yang bisa ditawarkan seperti pariwisata, kebudayan, hasil pertanian, manufaktur dan tekstil,” ujar Heryawan. Hadir dalam pertemuan itu, Asisten II Wawan Ridwan, Kadis Indag Jabar Agustiar, Kadisparbud Jabar Iing Herdiwan dan Ka BKPPMD Jabar Iwa Karniwa.

Sementara Dubes RI untuk Lebanon Bagas Hapsoro, saat ini kondisi di Libanon cukup kondusif. Khususnya bidang pariwisata dan investasi. Dimana sektor pariwisata di Lebanon pada tahun 2008 memberikan kontribusi sebesar US$ 10 miliar yang berasal dari wisatawan mancanegara. Nilai itu bertambah dengan aliran dana “remittance” yang masuk mencapai US$ 15 miliar/tahun atau 25% dari nilai GDP Lebanon. “Sifat masyarakat Lebanon yang royal merupakan peluang yang harus kita garap,” ujar Bagas.

Dengan kondisi perekonomian yang kian meningkat itu, mendorong kalangan pengusaha dan investor di Lebanon untuk melakukan ekspansi ke sejumlah negara, khususnya Indonesia. Apalagi ada sejumlah kebutuhan yang bisa dipasok ke Indonesia, antara lain; tekstil, produk tekstil, perbot rumah tangga dan manufaktur. “Diperkirakan nilai belanja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Lebanon mencapai US$ 5 miliar per tahun,” jelas Bagas. (pks jabar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar