jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 08 Oktober 2009

Presiden PKS: Bantuan Menumpuk di Gudang

Tifatul meminta Departemen Sosial sigap membagikan bantuan itu.
---------------------------------------------------------------------------

VIVAnews. Presiden PKS Tifatul Sembiring mengunjungi langsung kawasan terkena gempa Sumatera Barat, Senin 5 Oktober 2009. Tifatul yang kelahiran Bukittinggi itu menemui warga di Kelurahan Tarantang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat.

Daerah Tarantang ini termasuk kawasan sangat parah, namun karena lokasinya agak ke kampung, sehingga bantuanpun sangat minim. Dalam kesempatan itu Tifatul menyerahkan bantuan sembako.

Saat berdialog dengan warga setempat, salah seorang ibu mengeluhkan belum adanya bantuan dari Pemerintah maupun dari para relawan. Tifatul lalu membagi-bagikan uang pecahan Rp 5.000 untuk anak-anak korban gempa setempat. Mereka sontak berlarian untuk mendapatkan uang Rp 5.000 tersebut. "Ini sekadar menghibur hati anak-anak," ujar Tifatul seperti disampaikan secara tertulis ke VIVAnews.

Ketika ditanya wartawan, berapa jumlah kader PKS yang diturunkan pd masa tanggap darurat ini. Tifatul mengatakan, "Ada 467 relawan, Rp 500 juta bantuan, tenda darurat, dapur umum dan RS darurat bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri dan 8 unit ambulans. Sementara Posko PKS ada 13 di Padang, 15 di Pariaman dan 3 di Kabupaten Agam," ujar Tifatul.

Dalam kesempatan itu, Tifatul meminta pemerintah, khusunya Departemen Sosial untuk segera meminta aparat TNI/Polri lebih gesit bekerja membantu distribusi bantuan. "Saya dengar bantuan di gudang sudah menumpuk, tapi di daerah Pariaman masih banyak yang tidak kebagian jatah makanan," katanya. "Untuk tanggap darurat ini perlu memotong rantai-rantai birokrasi dan terobosan-terobosan yang lebih efektif," ujar Tifatul.


Sumber: vivanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar