INILAH.COM, Jakarta. Meski tidak kecewa, PKS khawatir keberadaan Golkar dan PDIP akan membuat kontraksi dalam koalisi. Seharusnya, Golkar dan PDIP memberi energi positif dalam koalisi pemerintahan.
"Kalau ternyata memang ada Golkar ada PDIP, kalau memang itu bisa jadi energi tambahan yang positif, ya silakan-silakan saja. Tetapi kalau Golkar dan PDIP kemudian menimbulkan kontraksi-kontraksi, ya saya kira Pak SBY sudah menghitunglah. Pak SBY kan cerdas dalam urusan begini," kata Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (13/10).
Ia mengatakan, PKS tau mau banyak menuntut. Sikap PKS sederhana. Keberadaan PKS di pemerintahan SBY dalam rangka menuntaskan agenda-agenda pembangunan yang belum selesai 5 tahun terakhir.
"Semuanya kan sudah tertulis dalam kontrak politik. Ya berapanya namanya, posnya sudah ada, itu nanti resminya bagaimana, itu yang nanti akan disampaikan Pak SBY," ujarnya.
Terkait apa upaya PKS dalam mewujudkan agenda yang belum usai di pemerintahan SBY, ia tak ingin muluk-muluk. PKS masih menunggu pembentukan komisi-komisi di DPR.
"Kita tak mau membuka, biar nanti saja menunggu apa yang diperintahkan SBY," kata mantan Ketua FPKS ini. [ikl/sss]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar