jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 12 Oktober 2009

Manusia Langka

Ah Tenane (Espos). Jika ada orang menemukan uang Rp 30 juta di sebuah tempat dan tanpa dilihat orang lain, biasanya orang itu dengan serta merta akan mengambilnya. Tetapi hal itu tidak dilakukan oleh warga Prawit, Nusukan, Solo, sebut saja Jon Koplo.

Ceritanya, siang itu Jon Koplo bermaksud mengambil uang di ATM sebuah bank di Kota Solo. Di sekitar ATM dalam keadaan sepi.

Seperti biasa, begitu masuk ruang ATM, Koplo langsung memasukkan kartu ATM-nya. Namun beberapa kali dicoba, gagal. Ternyata di dalam kotak ATM itu masih ada kartu ATM milik orang lain yang tertinggal. Koplo berusaha mengeluarkan kartu itu dengan cara memencet tombol.

Ketika proses itu terjadi, Koplo dibuat kaget sakpole. Bagaimana tidak, begitu tombol ditekan, dari mesin ATM keluar beberapa lembar uang ratusan ribu. Ditekan lagi, keluar uang ratusan ribu lagi, ditekan lagi, keluar lagi, hingga jumlahnya mencapai Rp 30 juta!

Bagi orang jahat, tentu uang itu akan langsung diambil. Toh tidak ada orang yang tahu. Uang sebesar itu bisa dibelikan sepeda motor baru, bayar utang atau untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Tetapi Jon Koplo punya pemikiran lain.

”Iki dudu hakku! Iki rejekine wong liya. Mesakake nek nganti kelangan dhuwit sakmene akehe,” batin Jon Koplo. Sudah jelas, orang yang kehilangan uang sebesar itu pasti akan semplah hatinya.

Oleh Jon Koplo, uang Rp 30 juta dan kartu ATM itu lalu diserahkan kepada Satpam bank dan kemudian dibuat berita acara serah terima. Setelah itu Jon Koplo masuk ruangan ATM lagi untuk mengambil uang miliknya sendiri.
Kejujuran di zaman sekarang ini barangkali adalah barang langka. Di saat banyak kejadian orang main sikat main embat tanpa etika, ternyata orang jujur tetaplah ada di sekitar kita.

Jon Koplo memang bukan siapa-siapa. Tetapi kalau sifatnya ditiru oleh seluruh warga, tentu negeri ini akan gemah ripah loh jinawi. Semoga.


Kiriman: Krisnanda Theo, RT 04/RW XIX No 15B, Mojosongo, Solo.
Sumber: http://www.solopos.com/2009/ah-tenane/manusia-langka-5811/comment-page-1#comment-1432

Tidak ada komentar:

Posting Komentar