Ceritanya, siang itu Jon Koplo bermaksud mengambil uang di ATM sebuah bank di Kota Solo. Di sekitar ATM dalam keadaan sepi.
Seperti biasa, begitu masuk ruang ATM, Koplo langsung memasukkan kartu ATM-nya. Namun beberapa kali dicoba, gagal. Ternyata di dalam kotak ATM itu masih ada kartu ATM milik orang lain yang tertinggal. Koplo berusaha mengeluarkan kartu itu dengan cara memencet tombol.
Ketika proses itu terjadi, Koplo dibuat kaget sakpole. Bagaimana tidak, begitu tombol ditekan, dari mesin ATM keluar beberapa lembar uang ratusan ribu. Ditekan lagi, keluar uang ratusan ribu lagi, ditekan lagi, keluar lagi, hingga jumlahnya mencapai Rp 30 juta!
Bagi orang jahat, tentu uang itu akan langsung diambil. Toh tidak ada orang yang tahu. Uang sebesar itu bisa dibelikan sepeda motor baru, bayar utang atau untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Tetapi Jon Koplo punya pemikiran lain.
”Iki dudu hakku! Iki rejekine wong liya. Mesakake nek nganti kelangan dhuwit sakmene akehe,” batin Jon Koplo. Sudah jelas, orang yang kehilangan uang sebesar itu pasti akan semplah hatinya.
Oleh Jon Koplo, uang Rp 30 juta dan kartu ATM itu lalu diserahkan kepada Satpam bank dan kemudian dibuat berita acara serah terima. Setelah itu Jon Koplo masuk ruangan ATM lagi untuk mengambil uang miliknya sendiri.
Kejujuran di zaman sekarang ini barangkali adalah barang langka. Di saat banyak kejadian orang main sikat main embat tanpa etika, ternyata orang jujur tetaplah ada di sekitar kita.Jon Koplo memang bukan siapa-siapa. Tetapi kalau sifatnya ditiru oleh seluruh warga, tentu negeri ini akan gemah ripah loh jinawi. Semoga.
Kiriman: Krisnanda Theo, RT 04/RW XIX No 15B, Mojosongo, Solo.
Sumber: http://www.solopos.com/2009/ah-tenane/manusia-langka-5811/comment-page-1#comment-1432
Tidak ada komentar:
Posting Komentar