jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 15 Oktober 2009

PKS: Aparat Harus Segera Ambil Tindakan



Fraksi-PKS Online. Beredarnya pin bergambar Nabi Muhammad SAW di Makassar, Sulawesi Selatan, dinilai dapat meresahkan masyarakat. Oleh karena itu aparat keamanan diminta untuk segera mengambil tindakan.

"Aparat harus segera memeriksa dan menghentikan peredaran pin itu," ujar Ketua DPP PKS Muzammil Yusuf kepada detikcom, Rabu (14/10/2009) malam.

Menurut Muzammil, ulama seluruh dunia sudah sepakat untuk melarang melukis gambar Nabi Muhammad karena takut akan disalahgunakan. Apabila maksud dari perederan pin tersebut untuk memprovokasi kemarahan masyarakat, maka aparat diminta mengambil langkah hukum tegas.

"Kalau ada motif memprovokasi harus ada tindakan hukum, pelaku bisa dikenakan pelecehan agama. Kalau itu kealpaan atau kebodohan pelaku, segera dihentikan peredarannya dan segera ditarik," terang anggota DPR yang terpilih untuk kedua kalinya tersebut.

Pin bergambar orang bersorban berlatar belakang hijau dengan tulisan Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Alihi Wassalam dijual seharga Rp 20 ribu. (ddt/nrl)

Sumber: DetikCom

*****************************************************************
Masya Allah, Pin “Rasulullah” Beredar…
Oleh: Andy Syoekry Amal

SAYA tertegun menyaksikan judul berita yang menjadi head line koran harian Fajar (Edisi Rabu, 14 Oktober 2009). Judulnya Pin “Nabi Muhammad” Beredar . Dalam lead berita tersebut disebutkan, pin yang bertuliskan nama nabi Rasulullah Muhammad saw disertai foto yang memancing keresahan umat Islam beredar di kota Makassar.Pin itu berbentuk bundar dengan diameter sekira 5 Centimeter. Warna dasar pin itu hijau muda. Pada pin itu, wajah Muhammad saw dilukiskan begitu tampan dan mempesona. Digambarkan Muhammad berhidung mancung sempurna.

Bergigi rata, dengan bibir sempurna, tidak tipis maupun tebal. Alisnya terlihat tebal rapi, nyaris meruncing hingga ujung kening. Matanya juga digambarkan sempurna, dengan bola mata berwarna cokelat.Kepalanya tertutup dengan sorban putih bergaris-garis hijau. Di sebelah telinga kanan terlihat gulungan sorban yang menyerupai kembang. Gambar hanya tampak sampai leher saja. Di bawah gambar, ada tulisan arab berbunyi Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Alihi Wassalam.

Tulisan Muhammad Rasulullah berhuruf besar. Hampir sepuluh kali lebih besar dibandingkan tulisan Sallallahu Alaihi Wa Alihi wa Sallam (cara penyebutan penganut Syiah terhadap Rasulullah saw). Wajah yang disebutkan bros itu sebagai wajah Muhammad saw terlihat utuh, bersih, dan sangat terang.

Gambar ini, menurut berita tersebut, diketahui beredar setelah ditemukan salah seorang pengurus Forum Komunikasi Muslimah “One-One”. Ia mengaku bernama Hdy. Saat ditemui di rumah rekannya, Jalan Mapala Makassar, Selasa, 13 Oktober, Hdy mengaku pin tersebut diperolehnya bukan secara kebetulan.

Bros itu dibeli Hdy seharga Rp 20.000 dari seorang rekan bisnisnya bernama Mar. Mar diketahui tinggal di Jalan Andi Tonro, Makassar.

Hdy menceritakan awal pertemanannya dengan Mar berlangsung sejak September lalu. Keduanya berkenalan gara-gara bisnis jilbab. Hdy mengisahkan, ketika itu dirinya kaget saat pertama kali diperlihatkan gambar yang disebut Mar adalah Muhammad saw. Bukan dalam bentuk pin, tapi stiker dengan ukuran yang sama.

Hdy mengisahkan, ketika itu Mar mengaku bahwa gambar yang ada pada pin yang beredar sekarang, adalah Nabi Muhammad saw saat berusia 17 tahun. Konon, menurut Hdy, Mar juga menyimpan foto yang diakuinya sebagai foto Muhammad saw ukuran 10 R. Kata Mar, foto itu adalah Muhammad saw saat berusia 25 tahun.

“Saya tidak habis pikir kalau itu Nabi Muhammad saw, kenapa mirip perempuan ya? Saya penasaran makanya saya beli,” ujar Hdy. Ketika ditemui kemarin, Hdy ditemani beberapa temannya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Muslimah “One-One”.

Rumah Mar di Jalan Andi Tonro, sangat sederhana. Warna temboknya sudah buram. Di bagian depan, ada kaca jendela yang dipenuhi tempelan gambar-gambar jilbab beraneka warna dan model.
Sayangnya, ketika Fajar bertandang, Mar sedang tidak berada di rumah.

Dari seorang lelaki yang diketahui adalah suaminya, Mar sedang keluar untuk suatu urusan. Lelaki yang memberi kabar Mar sedang keluar itu hanya melongokkan kepala dari balik hijab berwarna campuran terang, yang menjadi pembatas ruangan tamu dengan ruangan dalam.

Di dalam ruang tamu itu, terlihat seorang bocah berambut pendek berumur sekira enam atau tujuh tahun. Bocah itu juga menyebutkan Mar sedang keluar. Namun, Mar disebutnya sebagai Ummi. “Ummi sedang keluar,” ucapnya.

Selain pin Muhammad saw, juga ada pin bergambar lelaki memakai sorban. Tampangnya cukup gagah. Di atasnya terdapat dua bulu ayam. Pelipis sebelah kanan di atas alis ke bawah terdapat percikan warna merah seperti darah. Di bagian atas gambar bertuliskan Assalamu Alaika yaa Qamar Bani Haasyim.

Qamar Bani Hasyim adalah julukan Ali bin Abi Thalib — satu dari empat sahabat terbaik Rasulullah saw, yang dikenal dengan sebutan Khulafaaur Rasyidin.

Satu lagi, pin gambar lelaki dewasa. Di bawahnya tertulis Abu Fadhl Abbas. Gambarnya serupa dengan gambar yang ditulis sebagai Qamar Bani Hasyim. Yang membedakan adalah warna gulungan sorban yang dikenakan Abu Fadhl Abbas berwarna hijau, dan percikan merah seperti darah tepat di pelipis sebelah kiri. Di samping gambar ada tulisan arab Assalamu Alaeka yaa Abal Fadhl Abbas.

Ketua MUI Kota Makassar, AGH Muhammad Achmad Sewang saat dihubungi mengatakan sampai sekarang gambar-gambar seperti itu tidak diperbolehkan beredar. Sebab bagaimana bisa melukiskan Nabi Muhammad saw padahal saat ini belum ada pedoman tentang hal itu.

Makanya, di dalam masjid hanya ada kaligrafi tulisan Muhammad saw. Tidak ada gambar hidup yang dipajang demi menghindari kemusyrikan agar tidak menjadi sesembahan.

“Itu hanya gambar imajinasi, bukan wujud Nabi Muhammad saw yang sesungguhnya. Tidak ada untungnya menghabiskan energi mendiskusikan hal-hal seperti itu,” jelas AGH Muhammad Achmad Sewang.

Hal senada diungkapkan guru besar UIN Alauddin bidang pemikiran Islam, Prof Dr Abdul Rahim Yunus. Menurutnya, tidak pernah dibenarkan oleh ulama untuk membuat rekayasa gambar sosok Rasulullah saw. Sebab pasti tidak sama dengan aslinya. Kalau membuat sesuatu yang tidak benar terhadap Nabi Muhammad saw, itu dianggap penghinaan.

Ada salah satu hadis Nabi yang mengatakan “Siapa yang mengada-ada atau berdusta dengan sengaja, lalu itu mengatakan dari saya (Nabi Muhammad) maka tempatnya adalah neraka”. Saya yakin itu bukan Nabi Muhammad saw,” ujarnya.

Bagaimana penilaian Anda atas kasus ini?

Sumber: http://public.kompasiana.com/2009/10/14/masya-allah-pin-rasulullah-beredar/

****************************************************************
Polisi Amankan 2 Pria Terkait Pin Bergambar Nabi Muhammad

MAKASSAR, KAMIS. Polisi langsung menindaklanjuti keresahan masyarakat Makassar terkait beredarnya pin bergambar Nabi Muhammad. Polisi dikabarkan telah mengamankan dua orang pria.

Hal tersebut diungkapkan sumber di jajaran Polresta Makassar Timur, Kamis (15/10). Menurut sumber tersebut, awalnya polisi mengamankan pria bernama Irianto, warga Jl Andi Tonro, Makassar, Rabu, 14 Oktober, sekitar pukul 20.00 Wita. Irianto diamankan polisi karena memiliki pin tersebut.

Kepada petugas, Irianto mengaku mendapatkan pin tersebut dari seorang pria bernama Bahanda. Polisi pun kemudian bergerak ke rumah Bahanda di Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Bonto Marannu, Gowa. Bahanda dan Irianto kemudian diamankan ke Mapolresta Makassar Timur.

"Irianto dan Bahanda sama-sama aktif di organisasi Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI)," ujar sumber tersebut.

Pin bergambar Nabi Muhammad pertama kali ditemukan oleh pengurus salah satu forum komunikasi muslimah di Makassar. Dia memperoleh pin tersebut dari seorang wanita bernama HDY. Saat dikonfirmasi, HDY mengaku mendapatkan pin tersebut dari wanita yang juga rekan bisnisnya, MAR. MAR tidak lain adalah istri dari Irianto, salah satu pria yang kini diamankan polisi tersebut. (dtc)

1 komentar:

  1. Demi materi, banyak orang yang mau menghina agama. Na'udzubillah.

    Ada juga yang sengaja memprovokasi. Harus ada tindakan hukum. Dukung langkah partai dakwah.

    BalasHapus