New York, Rabu. Palestina, Rabu (14/10), menyerukan adanya aksi global menghukum Israel atas tuduhan kejahatan perang saat melakukan operasi militer mematikan ke Gaza, akhir tahun lalu. Kredibilitas PBB menjadi taruhannya jika usulan resolusi ditolak.Laporan yang disusun komisi khusus PBB dipimpin mantan hakim Afrika Selatan, Richard Goldstone, menjadi fokus pertemuan bulanan Dewan Keamanan (DK) PBB membahas masalah Timur Tengah, Rabu.
Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Maliki dan Duta Besar Israel di PBB Gabriela Shalev membuka pertemuan dewan itu dengan bertukar tudingan mengenai laporan Goldstone. Sesi pertemuan itu berakhir Rabu malam setelah mendengarkan hampir 50 pidato.
Laporan Goldstone terkait perang di Gaza itu menyimpulkan bahwa Israel menggunakan kekuatan secara berlebihan. Israel dengan sengaja menjadikan warga sipil sebagai target dan menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia serta menghancurkan infrastruktur sipil selama penyerbuan mereka ke Gaza.
Laporan itu juga menuduh kelompok bersenjata Palestina dengan sengaja menjadikan warga sipil sebagai target dan berusaha menyebar teror melalui serangan roket mereka ke selatan Israel.
Al-Maliki mengatakan, ”agresi militer Israel yang biadab” mempertunjukkan ”ketiadaan penghormatan terhadap hidup manusia” dan dengan sengaja menghancurkan ribuan rumah, sekolah-sekolah, masjid-masjid, dan fasilitas industri serta pertanian.
PBB Taruhannya
Dia menyerukan laporan itu sebagai seruan lain untuk membangunkan masyarakat internasional, yang tidak boleh diabaikan. ”Kredibilitas dan dasar-dasar hukum humaniter dan hak-hak asasi manusia internasional, dan juga PBB secara keseluruhan, menjadi taruhannya,” papar Al-Maliki.
Sebaliknya, Dubes Israel membantah pernyataan Menlu Palestina dengan mengatakan bahwa laporan itu ”mendukung dan melegitimasi terorisme”.
Terkait kemungkinan penangkapan di Eropa terhadap tokoh-tokoh Pemerintah Israel. The Washington Times, Rabu (14/10), melaporkan, Pemerintah Israel tengah mempertimbangkan pembatasan perjalanan para pejabatnya ke Eropa.
”Saat ini belum ada peringatan khusus dan pejabat-pejabat senior terus melakukan perjalanan mereka sebagaimana telah direncanakan,” kata juru bicara Angkatan Darat Israel, Avital Leibovitz. Ia juga menambahkan bahwa AD memang telah berdiskusi dengan kementerian luar negeri dan otoritas Israel lainnya terkait kemungkinan pembatasan perjalanan para pejabat senior ke Eropa.
Negara-negara Barat yang bersekutu dengan Israel, Rabu, juga menyerukan kepada Israel untuk melakukan penyelidikan yang kredibel terkait tuduhan-tuduhan melakukan kejahatan perang oleh Angkatan Bersenjata Israel.
Pemerintah Israel dilaporkan juga tengah melakukan pembicaraan dengan Spanyol, Norwegia, Inggris, dan negara Uni Eropa lainnya dalam upaya mencegah pengadilan internasional tidak memasuki isu perang di Gaza itu.
Sementara itu, dalam rancangan resolusi di Dewan HAM PBB yang dimasukkan ke PBB oleh gabungan Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Tunisia, rancangan resolusi itu sepenuhnya menyalahkan Israel atas perang di Gaza.
Duta Besar PLO di Geneva Ibrahim Khraishi kepada Jerusalem Post mengungkapkan, ada cukup banyak suara dukungan di Dewan HAM yang siap mendukung resolusi itu dan memajukan masalah itu ke DK PBB.
Upaya lobi Israel kepada sejumlah negara tidak membuahkan hasil karena sebagian besar negara mendukung digelarnya pembahasan mengenai laporan Goldstone di Dewan HAM PBB. (AP/Reuters/mth/OKI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar