jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 09 Agustus 2011

Ramadhan Syahrul Jihad Wadda’wah

Oleh: Ustadz Muhammad Ridwan

Islamedia
– Ramadhan telah datang, semangat keIslaman mulai terlihat disana sini, masjid yang biasanya sepi kini terlihat ramai dan sesak dengan jamaah yang akan melaksanakan sholat Taraweh ,takmir masjidpun sibuk mengurusi jamaah agar semua dapat terlayani dengan baik. setelah usai pelaksanaan sholat taraweh yang diiringi Kultum , sebagian jamaah dan pengurus masjid mengisi waktu dimalam itu dengan tadarrus Al-qur,an ,keesokan harinya ba’da sahur dan sholat subuh diadakan acara kuliah subuh…Alhamdulillah begitulah biasanya fenomena awal ramadhan.apakah hingga Akhir ? tergantung.!

Bagi para Aktifis dakwah (kader dakwah) fenomena ini adalah peluang yang cukup signifikan untuk berdakwah, awal ramadhan adalah saat banyak orang membuka hati untuk menerima nasihat dan kebenaran, meskipun akhirnya banyak diantara mereka yang tidak Istiqomah dikarenakan niat yang tidak kuat, namun inilah gambaran peluang agar setiap da’i memanfaat kan momentum ramadhan sebagai Syahrul jihadi wa da’wati (Bulan jihad dan dakwah) begitu besar pahala yang Alloh janjikan kepada mereka yang berjihad dalam keadaan shaum.

Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari dalam jihad fi sabîlillâh melainkan pada hari itu, Allah menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun” (H.R. Bukhori, Muslim dan Tirmidzi) Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang shaum satu hari di dalam jihad fisabilillah niscaya Allah menjauhkan antara diadan neraka dengan satu parit yang luasnya seluas langit dan bumi.” (HR. ath-Thabran)

Fahri Hamzah: Pimpinan KPK Harus Ubah Paradigma Pemberantasan Korupsi

RIMANEWS – Pansel KPK telah mengumumkan 10 nama yang lolos menjadi calom pimpinan KPK. Dari 10 tersebut, Pansel kemudian akan menyaringnya menjadi 8 nama untuk selanjutnya diserahkan kepada Komisi III DPR untuk dipilih 4 orang menjadi pimpinan KPK mendampingi Busyro Muqoddas.

Kriteria apa saja yang akan menjadi indikator Komisi III menentukan 4 nama tersebut?

“Yang jelas mereka yang memiliki paradigma baru dalam sistem pemberantasan korupsi. Pimpinan KPK harus bisa merubah paradigma lama yang kurang efektif itu,”
ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah, Minggu (7/8/2011).

Sejak Awal PKS Ngaku Ingatkan KPK Agar Tak Jadi Alat Kekuasaan

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat tamparan keras.

Pihak yang menampar KPK kali bukan politisi, penegak hukum lainnya, atau pihak-pihak yang tersangkut kasus hukum. KPK ditampar oleh publik yang selama ini mempercayainya.

Kemarin (Minggu 7/8), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis laporan survei bahwa kepercayaan publik terhadap KPK sudah masuk zona merah. Publik yang masih percaya KPK tinggal 41, 6 persen, atau turun 17 persen lebih dari tahun 2005.

“Saya kira survei tersebut cukup mewakili kondisi dan persepsi masyarakat tentang KPK. Ini tamparan keras buat KPK,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 8/8)

Urgensi Al-Qudwah di Jalan Dakwah

Judul Buku : Urgensi Al-Qudwah di Jalan Dakwah; Mega Proyek Menuju Realisasi Cita-cita Dakwah
Judul Asli : Al-Qudwatu ala Thariqi Ad-Da’wati
Penulis : Syaikh Musthafa Masyhur
Penerjemah : Fadhli Bahri, Lc
Penerbit : An-Nadwah
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : Desember 2009
Tebal Buku : 226 halaman

Urgensi Al-Qudwah di Jalan Dakwah; Mega Proyek Menuju Realisasi Cita-cita Dakwah (Syaikh Musthafa Masyhur)


Kita sedang meletakkan pondasi kokoh untuk bangunan besar yang merupakan mega proyek dakwah. Peletakan dasar pondasi setiap bangunan adalah tahapan paling krusial dan sulit dalam proses pembangunan sebuah bangunan. Sedangkan bangunan yang hendak dibangun itu adalah daulah islamiyah, khilafah islamiyah. Tetapi kita tidak menginginkan daulah atau khilafah yang sekedar simbol tanpa substansi. Juga bukan daulah atau khilafah rapuh yang sekali berdiri kemudian dengan mudah dirobohkan kembali, diporakporandakan musuh-musuh Islam.

Beruntunglah Kita Tarbiyah

SATU pagi di pekan ini. Seorang ikhwah terlihat sedang berjalan menyusuri trotoar yang berjarak lebih 10 kilo meter dari rumahnya. Tas ransel menempel di punggungnya, membentuk kesan beberapa tahun lebih muda. Ketika ditanya mengapa, ia menjawab: “Sebentar lagi mukhayam, ana perlu menyiapkan diri. Lagi pula, ana merasa selama ini kurang riyadhah”

Bagaimana dengan riyadhah atau olah raga pekanan, bukankah harusnya rutin berjalan? “Itulah kelemahan ana. Selama ini hanya riyadhah ala kadarnya. Beberapa pekan yang lalu ana jatuh sakit, diantara penyebabnya terlalu banyak duduk dan kurang olah raga.”

“Untunglah tarbiyah ‘memaksa’ kita untuk hidup seimbang. Termasuk menjadikan mukhayam (acara kemah kepanduan) sebagai salah satu sarananya. Itu sangat mengingatkan dan membantu ana. Entahlah apa jadinya kalau ana tidak ikut tarbiyah. Beberapa teman ana sudah kena stroke, kebanyakan adalah mereka yang jarang olahraga.”

Tilawah dan Ramadhan

Pasti kita semua sudah tahu sabda Rasulullah SAW ini: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Karena itu Rasulullah SAW memperbolehkan kita untuk iri kepada mereka. “Tidak boleh iri kecuali kepada dua orang, yaitu orang yang dianugerahi Al-Qur’an oleh Allah, lalu ia membacanya ketika menunaikan shalat di waktu malam dan siang hari; dan orang yang diberi harta lalu ia menyedekahkannya di waktu malam dan siang hari.”

Tentu saja rasa iri yang dimaksud Rasulullah SAW bukan dalam bentuk ekspresi negatif, tapi meniru apa yang dilakukan oleh manusia-manusia terbaik itu: belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Bahkan Rasulullah SAW sangat menghargai orang yang berusaha mengikuti jejak orang-orang terbaik itu meski belum sempurna dalam membaca Al-Qur’an. Kata Rasulullah SAW, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia pandai membacanya, beserta para malaikat pembawa catatan amal, yang suci dan berbakti. Dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan gagap dan ia kesulitan dalam membacanya, maka ia mendapatkan dua pahala.”

Rasulullah SAW juga menimbang seseorang dari kedekatannya dengan Al-Qur’an. Beliau membuat perumpamaan, “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah atrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah kurma, ia tidak beraroma tapi rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti bunga wangi-wangian, baunya wangi tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah hanzalah, ia tidak beraroma dan rasanya pahit.”

Senin, 25 Juli 2011

Dukung Kota layak Anak, PKS Jateng Luncurkan RKI

SEMARANG: Riset lembaga kesejahteraan anak dunia UNICEF tahun 2007 menyebutkan sebanyak 43,24 persen anak Indonesia tinggal di perkotaan. Dengan pertumbuhannya yang mencapai 4,4 persen per tahun maka akan semakin banyak anak Indonesia yang tinggal di kota dengan segala problematikanya. Sehingga perlu ada kebijakan khusus agar anak bisa tumbuh sehat dan terpenuhi kebutuhannya dalam lingkungan kota semakin kompleks.
“Tahun 2002 UNICEF telah mendeklarasikan World fit for Children untuk memastikan terjaminnya kebutuhan anak-anak seluruh dunia termasuk Indonesia. Deklarasi ini yang kemudian menjadi awal berkembangnya model kota layak anak atau KLA,” tandas dr Marijati, Ketua Bidang Perempuan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng yang didampingi Ketua Deputi Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan Diah Woro Haswini dalam keterangannya di Semarang, Jum’at (15/7).

Pada KLA, lanjut Marijati, ada komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mengintegrasikan sumberdaya untuk pembangunan yang terencana, menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan kegiatan pemenuhan hak anak.

PKS Garap Buruh-Petani-Nelayan

ANTARA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah siap menggarap potensi pemilih berasal dari unsur buruh, petani, dan nelayan, yang jumlahnya relatif besar di provinsi itu.

"Kalau 10 persennya saja berhasil dioptimalkan, tentu akan memberi potensi suara yang signifikan," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih, ketika membuka rapat koordinasi bidang buruh, petani, dan nelayan partai itu, di Semarang, Sabtu.

Ia mengemukakan, potensi tiga unsur tersebut khususnya petani dan nelayan di Jawa Tengah cukup besar.

Layang Kanggo Sedulurku Poro Kasepuhan Dakwah

"Dadi Wong Tuwo Iku Ora Gampang"

Dening : Ki Cahyadi Takariawan

Sedulurku kabeh, para kasepuhan dakwah, poro pinisepuh lan sesepuh, utowo sing dianggep sepuh, utowo sing wis koyo wong sepuh…. Aku nulis layang iki kanggo ngajak panjenengan kabeh supoyo ndarbeni watak kang berbudi bowo leksono. Dadi wong tuwo jebul ora gampang, amargo opo wae sing diomongne utowo dilakoni, kabeh tansah digatekne poro kadang mudho. Ojo maneh kok ngomong, lah wong menenge wong tuwo wae wis iso dadi gawe. Mulo ayo podho lerem ing pikiran lan padhang ing ati.

Durung suwe iki aku krungu omongane poro kadang “kemampo”, sakjane durung tuwo nanging dipekso dadi tuwo, lan pancen dianggep tuwo. Ora sengojo ketemu poro kemampo iki ing pirang-pirang papan, lan podho curhat nasibe dhewe-dhewe. Ealah, jebule critone kok podho wae eneng ngendi-endi. Aku mbayangke, durung suwe awake dhewe iki dadi wong enom, saiki jebul wis dadi wong tuwo utowo dianggep tuwo. Jebule awake dhewe iki lagi sinau piye carane dadi wong tuwo kang migunani. Dudu wong tuwo sing dadi ampas, nanging dadiyo wong tuwo kang iso maringi tulodho tumrap kadang wredho lan kadang mudho.

Ayo podho sinau dadi wong tuwo kang utomo. Naliko wong tuwo diundang rapat bareng karo poro kadang mudho, kudu iso wicaksono. Yen wong tuwo akeh pendhapate, iso dikiro kakehan ngatur. Yen eneng nggon rapat mung meneng wae, jare ora ono gunane ngundang wong tuwo. Naliko ngrembug keputusan ing sajroning rapat, yen wong tuwo ngomong ora setuju, mengko dikiro njegal program. Nanging yeng ngomong setuju, mengko dikiro wong tuwo kok ora duwe prinsip, ming waton muni setuju. Dadi anggone mrenahke awake dhewe iki kudu ngati-ati banget. Angel to kahanane?

Menteri, Selebriti, dan diplomat Menghadiri Peresmian Partai IM

Selama 30 tahun, mantan rezim melarang dan menangkap anggota Ikhwanul Muslimin (IM) dan menghubungkan mereka dengan sejumlah tuduhan palsu. Sekarang setelah rezim Mubarak hilang, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) telah didirikan jama'ah IM dan disambut oleh semua anggota masyarakat, termasuk masyarakat umum, diplomat, pengusaha, selebriti, dan politisi yang berkumpul di Hotel Grand Hyatt (Sabtu, 23/7/11) dalam acara Peresmian FJP. Mereka berharap FJP mendapat keberhasilan dalam perjalanan politiknya.

Paling ironisnya, Kementerian Dalam Negeri, yang sampai beberapa bulan yang lalu dan selama beberapa dekade memimpin pasukan keamanan besar-besaran untuk menangkapi aktivis politik dan anggota Ikhwanul Muslimin, mereka hadir diwakili oleh pimpinan puncaknya, Jenderal Mansour el Essawy, yang hadir sebagai sinyal jelas bahwa Mesir sudah memasuki era baru dalam sejarah.

Duta Besar Ibrahim Yousry bersama dengan tamu-tamu terhormat lainnya mengucapkan selamat kepada pihak para pendiri partai, dan berharap FJP akan membantu mengarahkan Mesir menuju demokrasi dan kemajuan.