SEMARANG: Riset lembaga kesejahteraan anak dunia UNICEF tahun 2007 menyebutkan sebanyak 43,24 persen anak Indonesia tinggal di perkotaan. Dengan pertumbuhannya yang mencapai 4,4 persen per tahun maka akan semakin banyak anak Indonesia yang tinggal di kota dengan segala problematikanya. Sehingga perlu ada kebijakan khusus agar anak bisa tumbuh sehat dan terpenuhi kebutuhannya dalam lingkungan kota semakin kompleks.“Tahun 2002 UNICEF telah mendeklarasikan World fit for Children untuk memastikan terjaminnya kebutuhan anak-anak seluruh dunia termasuk Indonesia. Deklarasi ini yang kemudian menjadi awal berkembangnya model kota layak anak atau KLA,” tandas dr Marijati, Ketua Bidang Perempuan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng yang didampingi Ketua Deputi Peningkatan Kapasitas Kader Perempuan Diah Woro Haswini dalam keterangannya di Semarang, Jum’at (15/7).
Pada KLA, lanjut Marijati, ada komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk mengintegrasikan sumberdaya untuk pembangunan yang terencana, menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan kegiatan pemenuhan hak anak.
“Jadi kebijakan pembangunan di kota layak anak ini akan memperhatikan, mengakomodir dan memenuhi hak-hak anak. Pihak pemerintah sebagai pelaksana pembangunan bergandeng tangan dengan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkannya,” ungkap Marijati.
Rumah Keluarga Indonesia
Sebagian bagian dari entitas masyarakat, lanjut Marijati, Bidang Perempuan PKS mendukung terciptanya KLA di Indonesia dengan menyiapkan lembaga khusus keluarga dan anak, Rumah Keluarga Indonesia (RKI). Dengan RKI ini, para kader PKS akan digerakkan untuk memberikan pelatihan, pendampingan, konseling kegiatan anak dan keluarga.
“RKI akan hadir di setiap kantor PKS tingkat provinsi maupun kota ataupun kantor-kantor pelayanannya di seluruh Indonesia. Masyarakat umum bisa mengakses informasi dan kegiatan RKI seperti parenting class, manajemen rumah tangga, kajian perempuan dan anak, konsultasi psikologi dan hal-hal lain yang mendukung kesejahteraan anak dan keluarga,” terang perempuan asal Sragen ini.
Sementara itu Diah Woro menambahkan, untuk tingkat provinsi RKI akan diluncurkan pada hari Sabtu (16/7) di Aula Gedung Disperindag Jateng, Jl Pahlawan Semarang. Peluncuran ini dilanjutkan dengan seminar dengan tema, ”RKI sebagai Indikator Kota Layak Anak” Rencananya akan hadir sebagai pembicara Ir Soelaimah, MM dari BP3AKB Pemprov Jawa Tengah yang mewakili gubernur Jateng sebagaikeynote speaker, Naning Pudji Julianingsih (UNICEF Perwakilan Jawa Tengah), Dra Sri Maryuni (Komisi E DPRD Provinsi Jateng) dan dr Marijati sendiri sebagai penggagas RKI.
“Sengaja kami hadirkan perwakilan pemerintah provinsi untuk mendorong semakin banyaknya pemerintah kota dan kabupaten yang berkomitmen mewujudkan kota layak anak. Karena di Jateng sendiri baru ada empat kota pilot project KLA. Yakni kota Semarang, Solo, Sragen dan,” pungkas Woro
Sumber: PKS Jateng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar