SEMARANG, PKS Jateng Online-
Aula Markas Dakwah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Jawa Tengah dipenuhi oleh suasana kekeluargaan,
keceriaan, dan khidmat. Nampak seorang pemuda sedang menyampaikan
satu-dua kalimat dalam bahasa Arab, dihadapan seluruh orang yang hadir
dalam seleksi tingkat wilayah Musabaqoh Qiro'atul Kutab yang
diselenggarakan PKS.
Pemuda
dengan umur 17 tahun itu, memaparkan setiap makna dari kalimat-kalimat
yang dituliskan ulama masyhur pada kitab Fathul Mu'in. Muhammad Mufamid
nama pemuda yang menjadi peserta termuda dalam seleksi wilayah Jawa
Tengah ini, baru saja menyelesaikan tingkat Aliyah di Pondok Darul Falah
Jepara.
"Seorang
yang keluar mani, diketahui dalam kitab ada 3 ciri, yang pertama merasa
lega," terang Mufamid, dengan disambut dengan gelak tawa di seluruh
ruangan. Mufamid mendapat giliran ke tiga untuk membaca kitab Fathul
Mu'in dan mendapatkan maqra' mengenai mandi besar atau thaharah.
Mufamid
merupakan pemuda kelahiran Magelang, yang mulai belajar Kitab karya
Ulama sejak kecil. Selepas menempuh jenjang Sekolah Dasar, ia memilih
untuk melanjutkan di Jepara, karena di Jepara itulah ia menjadi
bersemangat untuk belajar Kitab Kuning.
Jepara
merupakan salah satu daerah yang diyakininya saat itu mampu untuk
memberikannya ilmu mengenai Nahwu Shorof dengan mudah dan cepat. Mufamid
menjelaskan bahwa ia berminat untuk belajar Ilmu tersebut dikarenakan
ingin sesegera mungkin mampu untuk memahami Kitab-kitab para Ulama
Salaf.
"Saya
senang membaca kitab-kitab turots, kitab yang dituliskan langsung oleh para
ulama salaf. Ilmu-ilmu yang didapat dari para ulama, bisa dipelajari
selain itu juga ingin belajar syiar islam," tegas santri Muda ini.
Lebih
Lanjut ia menjelaskan bahwa, salah satu motivasi dirinya untuk
menikmati kitab-kitab yang bertuliskan arab tanpa harokat atau gundul
ini adalah ia memiliki sebuah keinginan untuk melestarikan kitab kuning
di kalangan para pemuda. Melihat minimnya minat pemuda saat ini, apalagi
jumlah pemuda yang mampu untuk membaca dan memahaminya.
Ia
menambahkan bahwa agenda-agenda yang bertujuan menjaga dan meningkatkan
Intelektualitas dan orisinalitas Islam seperti Musabaqoh Qira'atul
kutub ini untuk sering diadakan. Karena acara seperti ini mampu untuk
memberikan motivasi dan kesemangatan santri-santri yang belajar kitab
kuning untuk terus belajar dan melestarikan ilmu-ilmu para Ulama yang
tertulis dalam kitab-kitab bersejarah.
"Lanjut
terus untuk belajar kitab kuning, Kitab Ulama Salaf. Insya Allah kita
akan bertemu dalam kesuksesan" pesan pemuda yang mendapatkan peringkat
atau Juara 3 dalam Penyisihan Wilayah Jawa Tengah itu.
Sementara
untuk juara I diraih oleh Wail Muhlis, santri Pondok Pesantren Al
Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang. Untuk juara II, diraih oleh oleh
Muhammad Ainul Gufri dari Pondok Pesantren Fadlul Wahid Grobogan, Juara
Harapan I diperoleh Ahmad Najib, santri Pondok Pesantren Al Hikmah I,
Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Juara harapan II diraih oleh
Taufan Nisahuri dari PP Al Munir Magelang dan juara harapan III diraih
oleh Khoirul Mahfudz, Santri Pondol Manbaul Hikmah Temanggung. (Haa)
Sumber: PKS Jateng Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar