Oleh Asma Nadia
“Anak SD bicara hamil, serius nih?“
Kalimat di atas saya temukan di status
twitter. Menyusul keluhan yang dialamatkan ke satu stasiun televisi
swasta yang mengisi prime time dengan sinetron yang dianggap tidak cocok
bagi anak.
Penasaran, saya mulai mencari data lebih banyak dan mencoba mencermati keresahan para orang tua, ini. Berawal dari adegan dan dialog siswa berseragam SD, dua anak (satu lakilaki, satu perempuan) dalam sinetron tersebut dikisahkan tertidur di sekolah. Teman-teman mereka mencoret-coret hidung si anak lelaki dengan spidol. Seorang anak lain lalu membangunkan keduanya dan berkata, “Kata papaku, cowok hidung belang bisa bikin cewek jadi hamil.“
Adegan tidak berhenti di sana. Mengetahui ibu guru mereka yang sedang mengandung menolak makan nanas karena takut keguguran, si bocah lelaki pun membawakan nanas dalam jumlah besar untuk anak perempuan yang tertidur di sekolah tadi karena takut gadis cilik itu hamil akibat mereka tertidur berdua.
Penasaran, saya mulai mencari data lebih banyak dan mencoba mencermati keresahan para orang tua, ini. Berawal dari adegan dan dialog siswa berseragam SD, dua anak (satu lakilaki, satu perempuan) dalam sinetron tersebut dikisahkan tertidur di sekolah. Teman-teman mereka mencoret-coret hidung si anak lelaki dengan spidol. Seorang anak lain lalu membangunkan keduanya dan berkata, “Kata papaku, cowok hidung belang bisa bikin cewek jadi hamil.“
Adegan tidak berhenti di sana. Mengetahui ibu guru mereka yang sedang mengandung menolak makan nanas karena takut keguguran, si bocah lelaki pun membawakan nanas dalam jumlah besar untuk anak perempuan yang tertidur di sekolah tadi karena takut gadis cilik itu hamil akibat mereka tertidur berdua.