Islamedia
- Tahun lalu, Indonesia menghentikan impor daging dari AS setelah
merebak kasus sapi gila di California. Kondisi ini membuat penjualan
daging di AS ke Indonesia langsung terjun bebas.
Untuk
memperjuangkan kepentingan para peternak sapi di AS seperti di
California dan Texas, pemerintah AS melawan tindakan pemerintah
Indonesia ini. Cara terakhir yang dilakukan sebelum menggugat ke badan
perdagangan dunia (WTO), pemerintahan Obama tahun lalu pernah menekan
pemerintah Indonesia untuk mencoba membuka pasar daging impornya.
Apalagi AS melihat, 240 juta penduduk Indonesia merupakan pasar yang
menggiurkan untuk ekspor daging.
"Tidak ada dasar ilmiah untuk
menghindari daging AS," ujar John Haris, seorang pemilik peternakan
bernama Harrus Ranch Beef Co. di California seperti dikutip dari
star-telegram, Senin (4/2/2013).
Para peternak di AS memang kesal
dengan kebijakan pemerintah Indonesia ini, dan mereka menyebutkan
tindakan Indonesia sebagai 'knee-jerk political action.' Karena para
peternak di AS ini memang cukup bergantung kepada pasar ekspor.
Industri
daging di AS sangat penting untuk perekonomian negara tersebut, karena
industri ini berhasil menciptakan 1,4 juta lapangan pekerjaan. Di 2011,
industri peternakan menyumbang sekitar US$ 44 miliar atau sekitar Rp 400
triliun dalam perekonomian AS.
Kedutaan Besar Indonesia di AS
tidak mau berdiskusi terkait hal ini, namun berjanji akan merespons
protes AS. "Pemerintah Indonesia tidak bertujuan melarang masuknya
barang impor, namun untuk meyakinkan bahwa semua barang yang diimpor
aman untuk dikonsumsi dan aman bagi lingkungan," demikian bunyi
pernyataan pihak Indonesia.
Meskipun Indonesia dilihat sebagai
negara dengan perekonomian terbesar, namun jumlah ekspor daging AS ke
Idnonesia cuma 0,6% atau senilai US$ 17 juta.
Pemerintah AS
dikatakan juga kesal dengan sikap pemerintah Indonesia yang memperketat
aturan impor produk agrikultur seperti buah sayur, jus, dan bunga.
Selama ini, Indonesia masuk 5 besar negara tujuan ekspor apel asal AS,
dan juga buah ceri dan pir. Sejak adanya pengetatan syarat impor ini,
nilai ekspor apel Washington turun 67% sejak November 2012.
Kembali
ke penghentian impor daging AS oleh Indonesia, sebuah peternakan di
Minnesota yaitu Cargill, telah merumahkan 2.000 pegawainya karena
penurunan permintaan.
Sebuah peternakan di California yaitu Monterey County juga menurun bisnisnya dan mengurangi jumlah pekerjanya.
"Semakin
sulit bagi para peternak dan petani untuk bertahan di bisnis ini karena
tingginya biaya dan juga harga tanah di negara ini, terutama di
California. Karena itu jumlah pekerja kami semakin sedikit dan produksi
akhirnya menurun," ujar pemilik Monterey yaitu Kester.
Di 2011
lalu, angka ekspor daging AS menyentuh US$ 5,4 miliar dan awalnya
ditargetkan bisa naik di 2012. Namun ternyata angka ekspor ke Indonesia
turun 91% dari Januari hingga November 2012.
Asosiasi Peternak
Nasional AS mengatakan hanya ada dua negara, yaitu Indonesia dan
Thailand yang menghentikan impor daging dari AS karena masalah sapi gila
di California.
Indonesia memang memperketat kuota dan
persyaratan bagi para eksportir AS yang ingin memasukkan barangnya. Para
peternak AS saat ini menghadapi risiko dan ketidakpastian penjualan
daging ke Indonesia.
Selain soal pengetatan kuota, para
eksportir daging AS juga menghadapi persoalan sulit untuk menjual daging
ke Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Indonesia
memberi syarat agar daging yang diimpor disembelih sesuai dengan cara
Islam. Ini membuat eksportir daging AS harus menyesuaikan diri
Menurut
pejabat pemerintahan AS, kebijakan penghentian impor daging dan produk
agrikultur asal AS oleh pemerintah Indonesia telah menghancurkan
peraturan perdagangan global. Jika kedua negara ini belum menemukan kata
sepakat, pemerintah AS mengancam untuk menuntut Indonesia ke markas
WTOdi Jenewa pada Maret 2013 nanti. (detik.com)
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar