Jika
Anda sempatkan merenung sejenak, partai manakah yang paling banyak
dibicarakan orang saat ini? Ketum partai manakah yang paling banyak
muncul di televisi? Tak salah lagi, itu adalah Partai Keadilan
Sejahtera, dengan Ketua Umum-nya Anis Matta. Manakala partai lain sedang
sibuk mengatur strategi pencitraan – termasuk menggalang dana untuk
biaya tampil di televisi, PKS ternyata mendapatkan semuanya gratis saja.
Bahkan melarangnya pun tak bisa. Pemilu masih setahun lagi, Anis Matta telah muncul di televisi nyaris setiap detik, bersama seruannya, bersama getar suaranya, bersama airmatanya…..!
Itu adalah pertanda alam yang sangat nyata!
Soal
bersalah atau tidak, terbukti melakukan kejahatan atau tidak, itu tak
seberapa penting jika ukurannya adalah hukum buatan manusia. Cipta karsa
manusia terlalu naif untuk memahami hakekat kebenaran yang
sesunggguhnya. Dunia ini panggung sandiwara. Acapkali yang tampak saleh
ternyata penipu, yang tampak alim ternyata brengsek, penegak hukum
menjadi perusak hukum, musang berlagak domba, dan seterusnya. Tetapi
alam akan menyisirnya dengan ketajaman yang tak kasat mata. Hukum alam
menyatakan, penderitaan adalah tangga pertama menuju pencerahan, dan penghinaan adalah jalan lurus menuju kemuliaan!
Lebih-lebih
di tengah-tengah Bangsa Indonesia yang terkenal lebay-nya minta ampun.
Lamban menyerap pelajaran, mudah lupa, malas bekerja. Untuk menutupi
kelemahan itu maka masyarakat kita terkenal suka ikut arus. Ada orang
tertawa ikut tertawa, ada orang menagis ikut menangis, ada orang
menghujat ikut menghujat. Setelah puas menghujat, barulah ia sadar yang dihujatnya itu ternyata dirinya sendiri!
Tak
bisa tidak, kesadaran itu akan merebak pada akhirnya. Puncaknya tepat
menjelang pemilu 2014. Saya mengatakan ini karena sudah melihatnya.
Tangisan Anis Matta telah menuai simpati yang membludak di desa-desa.
Tak ada partai di Indonesia yang begitu siap menyambut kemenangan pada
Pemilu 2014 melebihi PKS.
Bagi Anda kader PKS, nikmatilah penghinaan ini dengan sikap takzim.
Partai Anda sedang dipersiapkan mengisi sejarah!Sumber: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar