INILAH.COM, Jakarta. TNI pada pemilu 2014 dinilai sudah waktunya memiliki hak pilih. Karena situasinya sudah normal sejak haknya dihilangkan pada masa lalu.
Hal itu dikatakan Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta usai penutupan Munas II di Jakarta, Minggu (20/6). "Saya secara pribadi mendukung pada pemilu 2014 nanti TNI sudah boleh mempunyai hak pilih. Saya kira situasinya sudah normal, jadi saya kira sudah waktunya TNI punya hak pilih," tegasnya.
Peluang TNI mengikuti pemilu 2014, lanjutnya, karena dualime atau dwi fungsi sudah tidak dimiliki TNI. Apalagi sistem politik Indonesia sudah kokoh sehingga tidak menjadi masalah lagi.
Anis mengakui ada kekhawatiran TNI akan tidak netral sebab posisi TNI seperti halnya pegawai negeri sipil. Dwi fungsi sudah dihilangkan sejak reformasi tahun 1999. "Jadi setelah 17 pada tahun 2014 maka sudah redup. TNI telah melakukan reformasi diri termasuk tidak berbisnis lagi. Dalam tubuh TNI reformasi telah berjalan menurut saya berjalan dengan baik dengan institusi yang lain, mereka sudah tidak lagi berbisnis," katanya lagi.
PKS sendiri tidak menganggap sebagai masalah saat memperiapkan pemilu 2014. Sebab sudah banyak kalangan TNI yang mendekati PKS. Meskipun mereka juga mendekati partai lain. Tetapi tidak menghalangi PKS untuk meraih urutan 3 besar dalam pemilu 2014. "Klau yang mendekat ke kita dari kalangantentara itu sudah banyak, jadi kita tidak punya masalah dengan itu , jadi kita tidak khawatir," tegasnya. [hid/inilah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar