jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 10 Februari 2010

Suara DPC PDIP Sukoharjo terpecah

Sukoharjo (Espos). Suara kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukoharjo pecah dalam menyikapi keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah (Jateng) yang dituangkan dalam surat usulan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tentang pelaksanaan koferensi cabang (Konfercab) pada 14 Februari nanti.

Perpecahan suara tersebut dilatarbelakangi adanya perbedaan tafsir dan tuntutan dari sebagian pengurus DPC partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Tak hanya suara DPC yang terpecah, perbedaan tersebut sekarang ini berdasar informasi yang dihimpun juga meluas hingga ke tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) di mana 10 PAC dengan tegas menuntut pelaksanaan Konfercab segera, sementara dua PAC lainnya tidak menentukan sikap.

Sekretaris PAC Grogol yang juga juru bicara 10 PAC yang mendukung pelaksanaan Konfercab, Syarif Hidayatullah mengatakan, pihaknya menerima informasi dari DPD bahwa Konfercab untuk Kota Makmur seharusnya dilaksanakan pada 14 Februari nanti.

“Menurut informasi yang saya terima dari DPD, mereka sudah mengusulkan agar pelaksanaan Konfercab Sukoharjo supaya disegerakan pada akhir pekan ini. Surat dari DPD kepada DPP tersebut bernomor 1823-9/II-A/DPD/2010 yang ditandatangani Ketua DPD Jateng, Murdoko dan Sekretarisnya Nunik Sri Y,”
jelas Syarif kepada wartawan, Rabu (10/2).

Syarif menambahkan, meski surat dari DPD tersebut sudah ditembuskan kepada DPC sejak Selasa (9/2) namun hingga kini sejumlah PAC belum diberi tahu oleh DPC.


“Ada kesan surat dari DPD itu disembunyikan oleh DPC dan hal itulah yang kami sayangkan. Ada apa dengan para pengurus DPC itu,” ujarnya.

Masih terkait usulan DPD mengenai pelaksanaan Konfercab, Syarif menjelaskan, sebagian pengurus DPC serta 10 PAC siap mendukung dan mengamankan kebijakan DPD maupun DPP.

“Sebanyak 10 PAC siap mengamankan keputusan DPD maupun keputusan DPP no 3088/IN/DPP/XII/2009 yang intinya Konfercab harus dilaksanakan segera di semua daerah. Wardoyo Wijaya pun selaku Wakil Ketua DPC siap mengamankan kebijakan DPD serta DPP itu,” tandasnya.

Syarif menambahkan, apabila Sekretaris DPC, Dwi Jatmoko serta Ketua DPC, Bambang Riyanto tidak setuju dengan usulan DPD maka hal itu bukan mencerminkan suara DPC melainkan hanya beberapa orang pengurus.

Dikonfirmasi, Dwi Jatmoko membenarkan telah menerima tembusan dari DPD soal usulan pelaksanaan Konfercab pada 14 Februari nanti.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar