Jakarta. Pernyataan Wakil Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok yang menyatakan Golkar dan PKS sudah dianggap mengganggu koalisi hanya ditanggapi sebelah mata oleh PKS. Mubarok dinilai tidak mewakili suara koalisi.
"Kami dapat arahan dari otoritas dalam koalisi untuk tidak terlalu menanggapi Mubarok. Karena dia tidak mencerminkan sikap bersama," kata Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah dalam pesan singkatnya kepada Detik.Com, Kamis (21/1/2010).
Menurut Fahri, sikap kritis PKS di Pansus Angket Century selama ini mendapat penghargaan dari Presiden SBY. Hal ini disebabkan karena SBY pun ingin kasus skandal Century ini terungkap dengan gamblang.
"Komunikasi langsung kami dengan Pak SBY menegaskan sikap kritis kita dalam pengusutan Century diapresiasi dan didukung," paparnya.
Fahri menambahkan, Indonesia adalah negara yang menjunjung demokrasi. Karenanya, tidak bisa demokrasi ditutupi dengan sikap basa basi untuk tujuan menutupi kebenaran.
"Satu sisi tidak boleh ada yang tersinggung karena setiap warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum sesuai pasal 27 UUD 1945," pungkasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok, sebelumnya, menyatakan Golkar dan PKS telah mengganggu koalisi parpol pendukung SBY-Boediono. "Mereka (Golkar dan PKS) sudah mengganggu sekali. Dan sudah lama terasanya," kata Mubarok. (yid/iy)
Sumber: Detiknews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar