jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 15 Februari 2013

Operasi Senyap ala PKS


Presiden PKS, Muh. Anis Matta, Lc. (inet)dakwatuna.com - PKS baru saja dihantam dengan isu yang selama ini menjadi jualan mereka. Hampir satu minggu media tiada hentinya memberitakan kasus yang membelit elit PKS. Di social media PKS menjadi objek yang diperbincangkan banyak orang. Anda bias mengamati juga di berbagai pemberitaan, jika ada yang menulis tentang PKS maka komentarnya akan sangat banyak dan rata-rata menghujat PKS. Baru satu minggu berita heboh tentang LHI ternyata media sekarang lebih tertarik membicarakan tentang kisruh di partai tentangganya: DEMOKRAT.

Anda tentu masih ingat ketika PKS disudutkan oleh laporan Yusuf Supendi dan Kasus Arifinto, beritanya juga sangat heboh di media tapi selang satu minggu beritanya bergeser ke pemberitaan tentang Nazaruddin yang beritanya belum habis sampai sekarang. Lantas kita bertanya-tanya apa gerangan operasi yang dilakukan PKS untuk mengcounter berita miring yang sedang membelit mereka sehingga tidak sampai hitungan bulan, peta pemberitaan sudah berubah? Memahami PKS haruslah keluar dari kerangka pemahaman kita tentang partai politik pada umumnya. PKS adalah pertemuan antara partai politik dengan gerakan. Dan mempelajari PKS tidak boleh berhenti hanya sampai pada PKS itu saja tapi harus dipahami dalam konteks yang lebih luas yakni gerakan-gerakan yang menjadi sumber inspirasi mereka.
Hal-hal apa saja yang kemudian dimainkan oleh PKS dalam keluar dari masalah yang membelit mereka. Saya akan utarakan meskipun tidak semuanya.

Pertama, PKS tidak gagap terkait dengan proses transfer kepemimpinan. Reaksi cepat dan kilat yang dilakukan majelis syura PKS dan DPP yang segera merespon pengunduran LHI dengan menjadikan Anis Matta sebagai penggantinya menunjukkan kepada publik bahwa PKS tidak lumpuh dan memiliki regenerasi kepemimpinan yang baik. Berbeda di partai lain untuk mencari ketua umum partai biasanya melalui proses yang panjang dan melelahkan karena sering dibumbui dengan intrik internal.

Kedua, kunci dari cepat keluarnya PKS adalah pembinaan yang matang dan rapi di partai ini. Kalaulah boleh menyamakan organisasi yang memiliki sistem komando yang baik di Indonesia ini mungkin hanya TNI, Polri, (dulu PKI), dan PKS. Penanaman nilainya dilakukan rutin. Salah satu materi yang pertama kali dulu disampaikan adalah materi tentang perang pemikiran. Sudah sejak lama kader PKS mengerti betul tentang teori konspirasi. Maka sebelum Anis Matta mengatakan ada konspirasi hampir dipastikan seluruh kader PKS sudah mengatakan itu konspirasi. Mungkin Anda adalah sebagian orang yang mendapatkan broadcast pesan-pesan tersebut. Ini yang menjadikan mereka justru makin solid.

Ketiga, kata ”cinta” yang disampaikan Anis Matta sungguh mengisyaratkan sesuatu yang lain di partai ini. Pernyataan cintanya kepada LHI yang disambut dengan takbir oleh pengurus DPP mengisyaratkan bahwa mereka bukan sekadar parpol tapi juga sebuah jamaah yang sangat mencintai pemimpinnya. Di sini logika yang dipakai tidak lagi bermain di wilayah rasional namun di aras emosional. Ini yang tidak dimiliki partai lain. Jika ada pimpinannya tersangkut kasus banyak pimpinan yang lain senang karena akan menggantikan posisinya. Ini tidak terjadi di PKS. PKS mengajarkan kepada khalayak bagaimana mencintai pemimpinnya.

Terakhir, orasi Anis Matta pada pidato pengangkatannya memberikan inspirasi yang mendalam bagi kader PKS. Jika Anda masih mengingat pidato Anis hal pertama yang dia sampaikan adalah agar setiap kader memohon pertolongan kepada Tuhan. Dan ini direspon dengan sangat baik oleh kader PKS dari pusat hingga ke daerah. Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari beberapa kader PKS yang saya temui, dengan adanya pemberitaan yang memojokkan tersebut soliditas mereka menjadi semakin kuat. Bahkan mereka ada yang mengatakan “dulu saya agak males baca Al-Qur’an sekarang jadi tambah rajin”.

Jika Anda amati di sekitar Anda maka Anda akan menemukan aktivitas yang meningkat di tubuh partai ini justru setelah LHI dijadikan tersangka terkait dengan membangun kedekatan pada-Nya. Ini yang saya sebut sebagai operasi SENYAP. Ini yang mungkin tidak pernah dibahas dalam teori intelijen. Dalam inspirasi-inspirasi kenabian akan sangat mudah ditemukan referensi bahwa sumber kemenangan yang utama bukan pada kematangan rencana, dan lengkapnya persiapan, namun lebih pada bagaimana mereka membangun kualitas hubungan dengan Tuhan. Ini operasi intelijen yang melibatkan “Langit”. Hal ini yang diyakini betul oleh kader PKS. Roadshow Anis Matta sebagai presiden yang baru, menurut saya untuk mengokohkan operasi senyap ini selain mendorong kader untuk bekerja.

Oleh: Sigit Nugroho*
*http://politik.kompasiana.com/2013/02/09/operasi-senyap-ala-pks-532114.html

Sumber: Dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar