jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 19 Oktober 2011

Pantun Pak Suharna saat serahkan jabatan menteri

Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata, tampak segar dan penuh canda dalam serah terima jabatan dengan penggantinya, Gusti Muhammad Hatta, di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat.

Suharna bahkan sempat menyelipkan pantun yang sebelumnya pernah diucapkan oleh Menkominfo, Tifatul Sembiring, beberapa waktu lalu. “Saya pinjam pantun Pak Tifatul, ‘Ayu Ting Ting naik Kopaja, yang penting kita tetap bekerja,” kata Suharna diiringi derai tawa para pejabat dan pegawai Kemenristek yang menghadiri acara sertijab itu.

Dalam kesempatan itu, Suharna mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa melepas jabatan menteri yang ia emban ke tangan Gusti Hatta.

Menurut dia, Gusti Hatta bukan orang baru dalam bidang ristek. “Pak Gusti adalah sahabat saya. Kalau di rapat kabinet, duduknya di sebelah saya. Mungkin ini isyarat kalau saya dan beliau tidak ada perbedaan, sama-sama pembantu Presiden,” kata Suharna di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2011.

Meski tak lagi menjabat sebagai menteri, Suharna mengajak semua pihak untuk menjaga tali silaturahmi. “Kita bisa tetap bersilaturahmi. Semoga apa yang kita harapkan untuk menyukseskan program kita bersama, dapat terwujud,” ujarnya. Suharna adalah satu-satunya menteri asal PKS yang dicopot dari kabinet.

Sumber: Viva News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar