jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 29 Agustus 2010

Kesan Pesan untuk Irwan Prayitno Gubernur Sumbar yang Baru

Oleh: Hesti Fazrul*
Jalannya tidak buru-buru, badannya tegak, posturnya lumayan tinggi, rambut ikal tahi lalat di atas bibir dan kacamata cukup tebal. Selalu pakai kemeja dan celana pantalon seperti bapak-bapak kantoran.. jauh deh dengan gaya kakak-kakak kelas lain yang kasual. Terkesan serius dan sedikit malu-malu. Yang jelas tidak jual tampang atau jaga image seperti senior lain.

Itu ciri-ciri yang tersimpan dalam ingatan saya. Ketika itu ternyata dia adalah salah satu mentor yang membimbing adik-adik mahasiswa/i baru di Fakultas Psikologi UI termasuk saya.

Jaman itu mahasiswa/i baru dibagi dalam beberapa kelompok sekitar 5 atau 6 orang kemudian dibmbing oleh dua orang senior. Mereka menjelaskan materi kuliah dan juga masalah-masalah lain seputar kampus. Mahasiswa baru boleh bertanya apa saja kepada kakak mentor. Kami memanggil mereka Mas untuk pria dan Mbak untuk wanita.

Saya menangkap tanda bahwa Mas yang satu ini termasuk senior yang alim dan sholeh bila dibanding kakak-kakak lain. Tapi dia pintar sekali tutur katanya jelas dan bila kita bertanya jawabannya memuaskan. Kesan mendalam lain adalah walaupun sosoknya cukup tampan dia tak tebar pesona kepada sebegitu banyak mahasiswi baru Psikologi yang katanya manis dan caem…ehm..

Hanya dua alinia itu yang bisa saya kenang dari tokoh ini. Selanjutnya tidak tahu lagi. Lama kemudian terdengar kiprahnya di partai politik. Dulu Partai Keadilan, sekarang Partai Keadilan Sejahtera. Beberapa waktu sosoknya selalu bertengger di DPR Pusat. Kemudian terdengar mengikuti ajang pemilihan Gubernur Sumbar. Setelah tigakali (duakali -ed), pada pemilihan yang terakhir dia menang. Dan tanggal 15 Agustus 2010 lalu telah dilantik sebagai Gubernur Sumbar. Dialah Irwan Prayitno yang pernah saya kenal sekelumit hampir 25 tahun yang lalu. Sebagai adik kelas saya berharap dia tidak berubah, saya yakin dia masih kokoh dengan garis hidupnya yang agamis dan spiritual.

Di bawah kendalinya saya berharap Sumatera Barat akan melahirkan kembali tokoh-tokoh yang terkenal dengan kehandalan daya pikir, kreativitas, punya semangat kewiraswastaan/enterpreneuship yang tinggi. Sumatera Barat kembali akan melahirkan tokoh-tokoh pejuang dan diplomasi hebat seperti Mr. Muhammad Yamin, sehingga Indonesia tidak lagi dilecehkan lagi seperti sekarang. Sumatera Barat menjadi daerah yang pembangungannya berdasarkan kejujuran bukan berlandaskan semangat proyek dan birokrasi kotor yang mementingkan hanya kalangan tertentu saja.

Selamat berjuang Da Irwan……. JANGAN LUPAKAN CITA-CITA AWAL SEPERTI YANG KAMU KUMANDANGKAN SAAT KAMPANYE PEMILIHANMU…. DAN JANGAN LUPA KACANG DENGAN KULITNYA.

Tangerang, 18 Agustus 2010

* Hesti Fazrul: (Saya seorang ibu rumahtangga biasa yang ingin tetap mengakses ilmu walaupun hanya di rumah saja. Berharap sisa hidup yang diberikan Allah terus bermamfaat bagi kemanusian dan makhluk Allah yang lain)


Sumber: Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar