jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 29 Agustus 2010

Fachri ’serang’ KPK di Twitter, citra bersih PKS dipertanyakan

Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR Fachri Hamzah menyerang habis-habisan KPK melalui akun twitternya. Sikap Wasekjen PKS itu justru dibandingkan dengan slogan PKS yang dikenal dengan citra bersih. Apakah PKS memang anti pada KPK?
“Selama ini PKS dikenal sebagai partai bersih. Lalu bagaimana dengan sikap kadernya yang mencoba melemahkan KPK?” kata peneliti hukum Indonesia Corrution Watch (ICW) Febridiansyah di Jakarta, Minggu (29/8).

Sikap diam PKS atas pernyataan Fachri yang dinilai ‘menyerang’ KPK dikhawatirkan justru akan merusak citra partai yang dikenal pro pada pemberantasan korupsi.

“Semestinya partai bersikap atas kader yang dinilai melanggar haluan tentang semangat antikorupsi,” jelasnya.

Sebelumnya, kritikan Fahri di situs mikroblogging mendorong para tweeps turut berkicau, balas mengecamnya. Sebab di timelinenya, Fahri bersuara miring pada lembaga KPK.

“Kalian digaji besar…gaji satpam KPK sama dengan gaji kombes atau malah pati…jangan sok jago…kalian juga anak bangsa kalian sendiri!!” tulis politisi PKS ini.

Fahri mengatakan akan mencari pimpinan KPK yang bisa mengerti masalah secara luas. “Percayalah! Kita tidak sedang mencari malaikat…kita cari manusia biasa, ada keberanian dan kuat karakternya..paham masalah secara luas!” tulisnya.

Namun, Fahri membantah dirinya menjelek-jelekkan KPK. Menurutnya, tulisannya di twitter merupakan bentuk kritikan terhadap KPK. “Memangnya tidak boleh kalau saya melakukan kritikan?” tanya dia saat diwawancara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar