SURABAYA. Islam hanya mengakui hubungan laki-laki dan perempuan, di luar hubungan tersebut diharamkan oleh Alquran karena menyalahi dan melanggar kodrat. Pernyataan itu disampaikan oleh Profesor Nur Syam Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya menanggapi rencana konferensi "International Lesbian, Gay, Biseksual, Trans and Intersex Association" (ILGA) yang akan digelar di Surabaya.
"Penolakan masyarakat terhadap rencana konferensi gay sangat tinggi, karena komunitas ini melanggar kodrat manusia dan diharamkan. Secara teologis Islam didunia ini hanya mengakui hubungan laki-laki dan perempuan. Itupun masih diatur kehalalanya dengan tuntunan syariah," katanya, Jumat (26/3).
Tetapi keberadaan mereka perlu adanya pembinaan yang harus melibatkan banyak unsur. Karena jika hanya dimusuhi dengan hujatan-hujatan tidak akan menyelesaikan persoalan karena mereka terbentuk karena faktor lingkungan, faktor ekonomi pergaulan dan semacamnya.
"Perlu pendekatan-pendekatan khusus untuk mengembalikan mereka ke kodratnya. Mereka perlu pendampingan dari berbagai pihak utamanya pemerintah dan para tokoh dan ulama, mungkin pemikiran intelektual Islam lainpun akan sependapat dengan pemikiran ini," tandasnya.
Ditegaskan Nur Syam, rencana konferensi gay di Surabaya harus dipertimbangkan dampak sosialnya. Penolakan konferensi gay ini tidak hanya datang dari wilayah Surabaya, sebab khususnya umat Islam di Jatim sudah banyak merespons dan hendak melakukan hal yang sama untuk menghentikan konferensi yang melanggar norma sosial itu. "Semua pihak harus berfikir positif. Tidak hanya mementingkan kelompoknya sendiri-sendiri, karena penyakit sosial seperti ini akan selalu ada datang dan kontrovesi," ujarnya.
Sumber: Republika Newsroom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar