Jakarta. Kementerian Sosial menyiapkan dana Rp 500 juta untuk membantu korban banjir di Karawang, Jawa Barat. "Yang sudah diberikan Rp 200 juta beberapa hari lalu, " kata Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri di Istana Negera, hari ini.
Menurut Salim, hingga saat ini dana untuk tanggap darurat sudah sekitar Rp 1 miliar. Dia menduga banjir di Karawang dan sekitarnya akibat curah hujan tinggi, bukan akibat jebolnya waduk Jatiluhur atau rusaknya lingkungan.
Usai rapat kabinet, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan setiap menteri turun langsung ke daerah bencana. "Instruksi langsung," kata Tifatul.
Banjir di Karawang merendam 10 kecamatan dan menenggelamkan 15.510 rumah. Sehari sebelumnya, sembilan kecamatan dengan 9.561 rumah terendam air setinggi sekitar tiga meter.
Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjwalprana Sigit mengatakan, penyebab banjir Karawang karena hujan tidak tertampung Sungai Citarum dan bendungan. "Jatiluhur berikut semua bendungan yang berada di Sungai Citarum dalam kondisi aman," ujar Sigit.
Sigit juga membantah isu yang beredar via pesan pendek yang menyebutkan bendungan Jatiluhur bakal jebol dan masyarakat diminta mengungsi. Menurut Sigit, kalau Jatiluhur tidak aman, bermasalah, pasti ada pengumuman khusus yang menyatakan itu, "Jadi bukan (informasi lewat) orang per orang yang menyatakan itu tidak aman,” katanya.
Sumber: TempoInteraktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar