jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 09 Juni 2009
TERUSKAN PERJUANGAN, KEMULIAAN ATAU SYAHID
Kemuliaan atau syahid, sebuah kata indah yang biasa kita ucapkan. idiom yang sangat indah namun memerlukan keimanan dan azam yang kuat untuk merealisasikannya.
Akh Martono almarhum mengajarkan kita akan bagaimana merealisasikan idiom yang telah lama jadi pegangan kader PKS dalam beramal.
Beliau adalah kader DPRa Ngasem Kecamatan Colomadu Karanganyar. Belum lama memang bergabung dalam barisan dakwah ini, namun kesungguhan dan kerja kerasnya telah terlihat selama beliau berkiprah. Kader yang "entengan" itulah sebutan yang biasa teman-teman berikan pada beliau.
Demikian pula ketika siang itu kader mengambil kesepakatan untuk memasang atribut berupa bendera besar di sepanjang jalan Boyolali-Solo. Beliau tampil didepan, pada pohon yang keempat teriakan takbir terdengar berkali-kali dari mulai memanjat sampai diatas pohon. ketika tiang panjang bendera itu telah dinaikanya teriakan takbir itu terdengar kembali sebagai pesan terakhir dari beliau bahwa "PANJI DAKWAH HARUS TERUS BERKIBAR, MESKIPUN HARUS DIBAYAR MAHAL KADER-NYA"
Jazakalloh akh Martono, engkau telah menajamkan arti perjuangan dan keikhlasan bagi kami. kami berjanji tidak akan menyia-nyiakan apa yang engkau ajarkan. Engkau telah memberikan sesuatu yang termahal dalam hidupmu, kini saatnya kami memberikan apa yang kami punya untuk dakwah ini.
Tunggu kami di Syurga-Nya. Yaa Ayatunnafsul Mutmainnah irji'i ila robbika rodhiyatan mardhiyah, fadhuli fi 'ibadi fadhuli jannati.
Sumber: pks-jateng.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar