jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 09 Juni 2009
PKS Optimalkan Mesin Partai Menangkan SBY-Boediono
Depok, (tvOne). Presiden PKS, Tifatul Sembiring meminta kepada partai pendukung capres dan cawapres, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, untuk mengoptimalkan mesin partai guna mensukseskan terpilihnya SBY-Boediono dalam satu putaran.
"PKS terus mengoptimalkan mesin partai diseluruh daerah," kata Tifatul dalam acara penggalangan konsolidasi pemenangan SBY-Boediono, di Wisma Makara, UI, Depok, Selasa malam.
Ia mengharapkan partai pendukung SBY-Boediono, seperti PAN, PPP, PKB dan lainnya untuk mengoptimalkan mesin partai untuk bergerak, sehingga pilpres tidak dilakukan dalam dua putaran.
"Kalau semua mesin partai bergerak saya yakin pilpres bisa dalam satu putaran," jelasnya.
Sementara itu, menanggapi, hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan capres/cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono cenderung mengalami penurunan, Tifatul mengatakan tidak mengkhawatirkan hasil survei tersebut.
"Kita akan terus bekerja dan bergerak mengkonsolidasikan semua kader dan simpatisan partai untuk segera bergerak menjalankan mesin partai."
"Tidak perlu dirisaukan hasil survei tersebut, yang penting pada akhirnya seperti apa," kata Tifatul.
Berdasarkan survei LSN yang dilakukan pada 15-20 Mei lalu, elektabilitas SBY-Boediono sebesar 67,1 persen, sedangkan pada survei terbaru LSN yang dilakukan pada 1-5 Juni dukungan terhadap SBY-Boediono turun menjadi 62,5 persen.
Sedangkan pasangan Megawati-Prabowo yang sebelumnya dipilih oleh 11,8 persen responden pada survei 15-20 Mei, naik menjadi 14,2 persen pada survei yang dilakukan 1-5 Juni. Sementara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto yang sebelumnya 6,4 persen, naik menjadi 11 persen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar