jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 16 Desember 2008
Hidayat: PKS Tetap Satu
Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pecah menjadi faksi keadilan dan sejahtera dinilai sebuah isapan jempol. PKS tetap solid.
"Insya Allah PKS tetap satu secara keadilan dan secara kesejahteraan," ujar eks Presiden PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2008).
Menurut Hidayat, PKS pecah menjadi dua faksi adalah pendapat publik. "PKS bukan harus dikotomikan. Selama dia ada kesesuaian dengan hukum, kepatutan, dan apa yang diputuskan oleh Majelis Syuro PKS," jelas Ketua MPR ini.
Kabar pecahnya faksi PKS berhembus gara-gara pemberian gelar pahlawan untuk mendiang Soeharto dan nominasi PKS Award untuk Mbak Tutut.
Kabarnya faksi keadilan adalah mereka yang masih setia pada PKS 'lama' dengan nilai-nilai Islam yang kental dan konservatif. Sedangkan faksi sejahtera adalah mereka yang agresif mencoba menarik dukungan di luar basis masa Islam dengan terobosan-terobosan yang berani. (nik/nrl)
http://smsplus.blogspot.com/2008/12/hidayat-pks-tetap-satu.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar