jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 16 Desember 2008

PDIP Tepis Penominasian PKS Tarik Dukungan


INILAH.COM, Jakarta. Dinominasikannya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri oleh PKS, dinilai partainya sendiri sebagai hal yang wajar. Namun PDIP menolak jika dikatakan bahwa penominasian itu merupakan upaya PKS untuk menarik dukungan kader PDIP. Sebab kader PDIP loyal.

"Penominasian, Ibu Mega tidak akan membuat kader PDIP tertarik PKS. Karena Kader PDIP loyal, militan dan ideologis," ujar Ketua DPP Maruarar Sirait kepada INILAH.COM, Jakarta, Sabtu (6/12).

Dengan penominasian itu, lanjut Maruarar, tidak lantas membuat PDIP takut kepada PKS. Sedangkan mengenai sinyal koalisi, PDIP masih menjalin komunikasi dengan berbagai parpol, tidak hanya PKS.

Maruarar menjelaskan, penominasian Megawati sebagai salah satu penerima penghargaan oleh PKS adalah bukti jika PKS melihat kerja-kerja nyata Megawati.

"Bagaimana Ibu Mega yang menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia dengan menghasilkan pemilu yang demokratis," pungkas Maruarar.

Penganugerahan PKS untuk delapan perempuan Indonesia tersebut dimaksud untuk peringatan 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia pada 22 Desember mendatang.

Beberapa nama yang akan diberi penghargaan sebut saja Mira Lesmana, Neno Warisman, Bunda Ifet, Tuty Alawiyah, Nia Dinata, Dian Sastro, Ani Soetjipto, Dewi Motik, Maria Hartiningsih, Toeti Aditama, Rosiana Silalahi, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indarparawansa, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Meuthia Hatta, dan sejumlah nama lainnya.[jib]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar