jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 16 Desember 2008
Award Untuk Mbak Tutut, PKS Jadi Partai Orba
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menyulut kontroversi. Kali ini partai berlambang bulan sabit kembar itu, menominasikan putri sulung mendiang Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana di ajang PKS award sebagai perempuan penuh inspirasi.
Acara penghargaan itu, digelar untuk menyambut peringatan hari Ibu pada 22 Desember mendatang. Pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit mengatakan, jika PKS nekat memberikan penghargaan pada Tutut - sapaan Siti Hardiyanti Rukmana, maka dipastikan PKS jadi partai orde baru.
"PKS kalau sampai berani memberikan penghargaan kepada Mbak Tutut, maka partai ini bisa dibilang partai orde baru," ujarnya kepada Rakyat Merdeka, melalui sambungan telepon, tadi malam.
Manuver PKS ini, sambung Arbi, mudah dibaca jutaan pengagum Soeharto. Mereka tidak mudah ditipu hanya melalui penghargaan saja, karena mereka semua adalah pemilih rasional.
"Mereka lebih memilih partai Hanura, Gerindra, atau Golkar ketimbang memilih PKS, karena memang tidak seide dengan mereka," jelas pria berkuncir ini.
Lebih lanjut, Arbi mengatakan, langkah PKS itu kontraproduktif dengan jargon yang kerap diumbar PKS sebagai partai pro reformasi. Jadi, tambah Arbi, ironis sekali jika kini PKS berpihak pada orde baru, padahal dulu banyak kadernya yang ikut dalam gerakan menumbangkan rezim orde baru.
"Kalau sudah begitu, kan jadi ketahuan belangnya PKS. Mereka menghalalkan segala cara termasuk menggunakan tehnik machiavelian untuk meraup suara. Tapi menurut saya, tetap saja jumlah suara PKS tak meningkat," katanya.
Sementara, Presiden PKS Tifatul Sembiring menyangkal kabar yang menyebutkan PKS telah menempatkan Tutut untuk menerima penghargaan. Dikatakannya, sampai saat ini pimpinan pusat PKS, belum menentukan siapa saja yang berhak menerima PKS award.
Kata dia, munculnya nama Mba Tutut hanyalah masukan lewat SMS dari masyarakat, yang dikirim ke tim penilai. Tifatul menyebutkan kriteria perempuan yang akan mendapat PKS award yakni, mereka yang telah memberikan jasa besar kepada negara dan punya nilai lebih dibanding perempuan Indonesia lainnya.
Sekadar informasi, setidaknya ada belasan tokoh perempuan Indonesia masuk dalam daftar calon nominator yang dijaring lewat SMS, selain Mba Tutut, Megawati Soekarnoputri, Khofifa Indarparawansa, Sri Mulyani dan Meuthia Hatta juga masuk nominasi.
Rakyat Merdeka | Jumat, 05 Desember 2008, 01:47:57
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar